Oh My SONGSAENGNIM !! [2/2]

Author : @restyaaa

Cast :

  • Park Yoochun as Park Seosangnim
  • Kim Jaejoong as Kim Jaejoong
  • Kim Junsu as Kim Junsu

Fiction Cast:

Rating : All Ages

Genre : Friendship, Family, Lovelife

Disclamer : i made this fanfiction! JYJ belongs to God and the original cast is my friends..

ENJOY READER’s GUYS ^_^

(Hakyung’s Home)

Hakyung masih menatap pria yang tersenyum manis didepan pintu rumahnya mulutnya menganga lebar dan dia baru tersadar saat Ibunya memanggilnya.. “Hakyung-ah, siapa itu?!” Nyonya Seochan pun menghampiri Hakyung dan kaget karena Park Songsaengnim yang tidak diperisilahkan masuk oleh Hakyung.

“Ah Park Songsaengnim, maafkan anakku ya? Dia tidak sopan sekali~ tidak segera mempersilahkanmu masuk diluar pasti sangat dingin ya?” Seochan mempersilahkan Park Songsaengnim masuk kedalam ruang tamu sementara Hakyung masih berdiri terpaku didepan pintunya masih dengan posisi yang sama dan masih dalam angan-angannya. Park Songsaengnim adalah guru bimbinganku?! OMO Hakyung tidak berhenti-hentinya bertanya pertanyaan yang sama didalam hati hingga Oppa kesayangannya itu menjitak kepalanya “YAK SAPI ANTRAKS, masuk!!! Gurumu sudah datang~ ckck tidak bisa melihat pria tampan sedikit saja” Hakyung langsung tersadar dari lamunannya dan menatap Heechul kesal sambil berdesisi “DIAM KAU”

Hakyung memulai pelajaran malam ini dikamarnya.. sekali lagi saudara-saudara d-i-k-a-m-a-r-n-y-a berdua dengan Park Songsaengnim. Park songsaengnim sih biasa saja perlakuannya namun bisa dibayangkan sikap Hakyung badannya kaku otaknya yang sudah konslet tambah konslet. Untung saja Asmanya tidak kambuh tapi fikiran liar Hakyung menyelinap masuk kalau asma akau kambuh berarti kan nanti Park Songsaengnim ngasih aku nafas buatan berarti kita…. AHHHH Hakyung membayangkan kejadian seperti langsung memerah wajahnya. Park songsaengnim nampak keheranan dengan kelakuan anak muridnya itu.. tertawa sendiri dan merancau sendiri. Apa cara mengajarku terlalu susah sampai dia menjadi gila begini? Batin Park Songsaengnim.

“Hakyung-sshi, gwenchana?” park songsaengnim mendekatkan wajahnya kearah Hakyung untuk melihat keadaan Hakyung namun itu malah membuat wajah Hakyung semakin memerah.

“omo, wajahmu memerah Hakyung-sshi. Apa kau demam?” Park songsaengnim mengecek suhu wajah Hakyung menggunakan punggung tangannya.

“a…an..aniyo saem~ aku hanya heum heum kepanasan! Ya aku kepanasan Uh ah uh ah” Hakyung mengipas-ngipaskan wajahnya menggunakan buku yang dipegangnya. Park songsaengnim hanya tersenyum melihat tingkah Hakyung..

Setelah 2 jam belajar bersama Park songsaengnim akhirnya Hakyung bisa bernafas lega juga, bukan karena pelajaran yang sulit dimengerti justru pelajaran yang diajarkan Park songsaengnim bisa dimengerti dengan baik dan lancar. Hakyung hanya merasa selama pelajaran tadi dia tidak bisa bernafas dengan baik, paru-parunya sulit menangkap oksigen yang dihirup hidungnya. Saat-saat paling berasa kekurangan oksigen adalah disaat park songsaengnim tersenyum, mendekatkan wajahnya ke wajah hakyung dan yang paling hakyung tidak tahan adalah saat park songsaengnim bertanya dengan wajah polosnya “apa kau sudah mengerti?” hakyung hanya bisa pasrah menjawab dengan anggukan kepala seperti pajangan yang ada didalam mobil (.___.)

“kalau begitu aku pulang dulu, Tuan Kim” Park songsaengnim pamit pulang, ayah Hakyung memberi isyarat agar putrinya mengantar Park songsaengnim sampai didepan pintu gerbang. Hakyung mengikuti langkah besar Park songsaengnim dalam diam dan memandangi punggung park songsaengnim “pasti nyaman rasanya jika bersandar dipunggung besar itu?” lagi-lagi hakyung menghayal yang tidak-tidak dan park songsaengnim menyadarinya, dia tertawa kecil

“nampaknya Hakyung-sshi mempunyai imaginasi yang hebat ya?” perkataan park songsaengnim membuyarkan lamunan hakyung

“Eh.. Ah hahahhaah engga kok, saem” hakyung cuman bisa senyum geje

“kalau begitu aku pulang dulu, jangan lupa dilatih lagi apa yang sudah saya ajarkan barusan. Selamat malan, hakyung-sshi”

“iya saem.. hati-hati dijalan” hakyung tersenyum manis sambil membalas lambaian tangan park songsaengnim. Hakyung tidak melepaskan pandangannya hingga sosok park songsaengnim hilang dalam kegelapan…

“betapa beruntungnya wanita yang bisa mendapatkan dia”

~~~~~~~

Minyoung terus berlari dan menangis dia tidak peduli dengan umpatan orang-orang yang ditabraknya dijalan. Dia masih tidak percaya dengan sosok yang baru saja dilihatnya, itu Kim Junsu! Sesak didada membuat Minyoung memutuskan untuk berhenti sejenak di bangku taman dekat Lotte Department store dan menangis.

Minyoung tidak menyadari sesosok pria berjas mengikutinya sejak tadi dan memandang minyoung yang sedang menangis dari kejauhan. Tatapan mata pria itu sangat rapuh tersirat rasa kangen yang luar biasa namun raganya seakan menolak untuk menghampiri minyoung dan memeluknya erat.

Drrrt drrrrt drrrrt

Minyoung berhenti menangis setelah melihat nama orang yang menelfon dilayar ponserlnya “omma” minyoung segera menghampus air matanya dan berdeham beberapa kali agar menghilangkan suara seraknya.

“ne omma?”

“kau dimana? Masa beli bayam saja lama sekali?”

“ah, maaf omma tadi aku bertemu Hyoin dan dia mengajakku makan es krim sebentar”

“yasudah cepat pulang”

“ne..”

Minyoung pun bangkit dari duduknya ketika itu dia melihat sosok pria yang sama didalam department store tadi. Otaknya mengatakan untuk memalingkan wajahnya namun kepala minyoung seakan lumpuh dia tidak bisa memalingkan wajahnya justru semakin dalam menatap pria itu. Minyoung dan junsu saling bertatapan beberapa lama dan akhirnya junsu mengubah posisinya dia berjalan pelan menuju minyoung yang masih terpaku berdiri ditempat yang sama. Semakin lama semakin dekat junsu dengan minyoung hingga akhirnya junsu tepat berdiri dihadapan minyoung. Minyoung bisa menciun parfume yang biasa dipakai junsu dulu…

“sudah lama tidak bertemu” junsu memulai pembicaraan sementara minyoung masih saja diam dan menatap mata junsu

“kenapa tadi kau lari? Kau fikir aku setan hahaha” junsu mencoba mencairkan suasana namun gagal minyoung belum bereaksi apa-apa

“hey katakanlah sesuatu..” junsu hendak menyentuk puncak pundak minyoung namun dengan kasar minyoung menepis tangan junsu. Minyoung menghapus air matanya dengan kasar

“Hah.. iya sudah lama!” suara minyoung serak

“rumah mu dimana? Mari kuantar?” minyoung hanya membalas dengan senyuman pahit

“aku bisa pulang sendiri” minyoung membungkukan badannya dan pergi meninggalkan junsu yang terdiam ditempat

~~~~~~
“eisss gadis ini jalannya seperti kecoak, cepet banget” jaejoong ngedumel sendiri gara-gara hyoin yang jalan didepannya cepet banget. Hyoin sebetulnya sadar jika jaejoong membututinya hanya saja dia malas meladeni jaejoong saat ini. Hyoin asik dengan ponselnya dan mengetik beberapa kata

“Hyung, otthoke?! Jaejoong ngikutin aku nih T_T” dan mengirimnya kepada Hakyung. Karena penasaran Hyoin menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat apakah jaejoong masih mengikutinya atau tidak dan voilaa ternyata masih. Hyoin ketahuan oleh jaejoong sedang menoleh kearahnya dan jaejoong tersenyum penuh arti.

“Mau ga?” dengan lagak santainya Jaejoong menjulurkan sebatang ice cream kepada Hyoin dan hyoin hanya bisa termenung. “Ya Tuhan ini anak kenapa innocent banget sih mukanya? Aduh bibirnya… apa? Bibir?! Astaga, sadar Hyoin!! Sadar” Hyoin menampar pipinya berulang kali menyadarkan dari lamunan joroknya (?)

“eh? Gwenchana?” Jaejoong malah semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Hyoin. “Ya Ya Ya ngapain lo? Sana-sana deh pergi hus huss huss” hyoin mencoba sok cool dihadapan Jaejoong padahal siapa yang tahu sekarang detak jantungnya berdetak sangat kencang tinggal nunggu meledak (.__.)

Drrrt drrrrt drrrt

From : Hakyung’s Hyung

To : Hyoin aegyo

Isi : Eh? Jaejoong? Mantan kamu itu?! Cieee cieee prikitiwww!!!

Hyoin kesal bukan main dengan balasan sms dari Hakyung, bukannya ngasih advice buat bikin jaejoong pergi ini malah ngegodain. Kedua makhluk ini masih diam dalam kesibukan masing-masing, jaejoong masih asik makan ice creamnya dan hyoin masih ngedumel kesel sendiran hingga akhirnya

BRAK

“AAAAAUWW”

“Mianhamnida”

Seorang wanita menabrak Hyoin hingga keduanya jatuh bersamaan. Beberapa barang belanjaan yang dibawa wanita itu sukses mendarat dimuka Hyoin. Hyoin dan wanita itu yang menabraknya saling pandang. Ah ternyata itu Minyoung, eh kenapa nangis?

“Minyoung-ah, waeyo? Kamu dari mana? Ini bayem astaga…”

“ah anu Hyoin-ah.. aku hem besok aku ceritain deh disekolah! Aku pulang dulu yaa?” Minyoung bangkit berdiri dan meninggalkan Hyoin yang masih terpuruk jatuh di tanah lengkap dengan bayam yang menjadi ‘mahkota’ baru dikepalanya. Jaejoong menghampiri Hyoin dan mengulurkan tanganya “Ireona..” katanya singkat. Hyoin menoleh kearah jaeoong dan mendengus kesal karena menyadari bahawa pria yang menjulurkan tangan untuknya itu sudah mantan pacarnya. “Gomawo..” seperti berbisik hyoin berterima kasih kepada Jaejoong. “apa? Aku tak dengar!!” sambil medekatkan kuping jaejoong ke mulut hyoin. “Ish, aku bilang go.. ehm gomawo” Hyoin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Hohhoho” Jaejoong tertawa layaknya santaclaus dan berjalan pelan, Hyoin mengikutinya dalam diam. Hyoin tersenyum menyadari bahwa barusan adalah percakapan terpanjang yang pernah dia lakukan bersama jaejoong semenjak kejadian “lip lock” itu dan satu hal yang sangat Hyoin senangi adalah jaejoong masih sama seperti dulu, cool! Keduanya berjalan menyusuri trotoar yang ramai dengan pasangan muda-mudi yang sedang berkencan ah karena malam ini malam minggu. Orang-orang yang melihat Jaejoong dan hyoin akan berfikiran mereka adalah pasangan yang sedang bertengkar, jaejoong berjalan didepan sambil asik mengemut ice cream sementara Hyoin berjalan lunglai dibelakang jaejoong dengan muka nestapa. Lagi-lagi hyoin ditabrak oleh seorang pria jangkung dan membuat hyoin terjatuh untuk kedua kalinya.

“aigoo, apa kau tidak punya mata ha? Dari tadi jatuh mulu.. bangun cepat” jaejoong menarik tangan hyoin kasar dan membuat hyoin berdiri lalu memegang pundak hyoin kuat. Hyoin meronta agar dilepaskan namun jaejoong semakin menguatkan pegangannya di pundak hyoin

“kalau kamu ga nurut lihat didepan sana… ada dua orang pria lagi lalu kau akan jatuh lagi. Mau?”

The Next Day

Sungkyunkwan’s School

 

Ketiga cewek ini biasanya pagi-pagi akan bawel ga karuan bercerita tentang kehidupan mereka dihari sabtu-minggu dan yang membuat teman-temannya terheran-heran adalah saat ini ketiga cewek itu hanya duduk berpangku tangan sambil menerawang ke fikiran masing-masing. Ketiganya memiliki ekspresi wajah yang bervariasi, kim hakyung senyam senyum sejak dia datang sampai duduk dibangku dan hal yang berbeda tampak pada Minyoung yang duduk dengan mata sembab dan menunduk saja dari tadi yang lebih aneh ada Hyoin mukanya tidak berekspresi apa-apa seperti sedang di hipnotis. Teman-teman mereka tidak ada yang berani menengur sapa ketiga cewek tadi. Jaejoong masuk kekelas dengan gaya khasnya yang nyeleneh dan mentap heran ketiga cewek itu sama seperti teman-temannya. “mereka kenapa?” tanya jaejoong kepada teman sebangkunya dan hanya dibalas dengan gelengan kepala. Park songsaengnim datang diwaktu yang tepat dan dia menyadari ada yang berbeda dengan situasi kelasnya pagi ini. Park songsaengnim tersenyum kecil melihat tingkah ketiga muridnya itu terutama tingkah Kim Hakyung. Hakyung merasa sedang diperhatikan oleh park songsaengnim malah justru membuatnya tambah salah tingkah dia menjatuhkan kotak pensilnya kelantai hingga isinya berserakan, park songsaengnim berjalan mendekati meja hakyung dan membatu hakyung mengambil isi perkakas kotak pensilnya.. hingga keduanya saling bertatap muka dan criiiiiiing muka hakyung merah padam.

“ah kamsahamnida saem” Hakyung segera membetulkan letak duduknya dan menepuk-nepuk muka merahnya. Hentikan tingkah bodohmu ini hakyung atau dia akan segera menyadarinya, batin hakyung.

“Hem Good Morning class!!” sapa Park songsaengnim lantang dengan senyuman khasnya yang membuat murid-murid perempuan dikelasnya meleleh seperti keju yang dimasukin ke oven (.___.)

“sepertinya ada beberapa dari kita yang sedang tidak ada semangat hari ini..” lirik park songsaengnim kepada tiga cewek barbar itu (haha) dan ketiganya langsung membenarkan posisi duduknya menjadi lebih tegak dan tersenyum canggung

“aku kesini ingin mengumumkan sesuatu untuk kalian”

“karena sebentar lagi musim panas sekolah kita berenca membuat festival” park songsaengnim sangat bersemangat ketika mengumumkannya dan murid-murid pun tak kalah semangat.

“festival ini dinamakan Summer Love Festival” JREEEET Park songsaengnim membuka sebuah poster yang bergambar halaman depan sekolah mereka lengkap dengan bunga-bunga indah yang betebaran dan gambar hati dimana-mana.

“di festival ini akan ada pameran foto, lomba drama dan lomba bernyanyi dari masing-masing kelas dan aku ingin kelas kita merajai podium juara. Bisakah kita??? BISAKAH KITA?” Park songsaengnim berteriak layaknya seorang bapak-bapak yang sedang berkampaye pemilihan gubenur dan murid-murid menjawab dengan tak kalah ributnya “YES WE CAN!!!!” oke ini macam kampanyenya Barack Obama (.___.) murid dan guru yang absurt

Setelah ribut dengan memberi semangat satu sama lain park songsangnim berdeham keras dan membereskan kemejanya yang sedikit berantakan karena terlalu bersemangat teriak dari tadi. “aku akan memutuskan beberapa kandidat yang akan aku kirimkan ke lomba, keputusan ini aku ambil berdasarkan penilaian selama ini kalian dikelas. Aku telah melihat beberapa dari kalian sebetulnya punya bakat namun tidak mempunyai kesempatan”

“Nah, untuk lomba bernyanyi pria aku mengutus Kim jaejoong untuk mewakili kelas kita. Jaejoong-sshi bersedia?” jaejoong terperanjat dengan keputusan park songsaengnim, sudah lama sekali dia tidak bernyanyi didepan publik yah walaupun ini cuman festival sekolah tapi karena ingin membenarkan sesuatu yang salah selama satu tahun ini akhirnya jaejoong memutuskan untuk mengikuti lomba ini.

“bersedia saem” kata jaejoong mantab dan disambut tepuk tangan oleh seluruh murid dikelasnya terkecuali hyoin yang masih diam. Hyoin ingat bahwa terakhir kali dia mendengar jaejoong bernyanyi adalah saat mereka jadian, jaejoong mengungkapkan cintanya kepada hyoin sambil bernyanyi. Itulah saat terakhir hyoin melihat dan mendengar jaejoong bernyanyi.

“Hem, untuk lomba dance… aku sempat bingun disini! Aku tidak pernah melihat kalian menari secara langsung namun dilihat dari segi ‘siapa-yang-paling-pecicilan-didelas’ aku memilih Park Minyoung”

“EH SAYA SAEM???” Minyoung tidak percaya dengan keputusan gurunya satu ini. Menari? Itu tidak mungkin!! “ya kau minyoung.. dikelas ini kau yang paling tidak bisa diam! Aku yakin kamu bisa, aku akan menyewa seorang guru yang akan mengajarkan kamu menari. Tenang saja!” Minyoung tidak bisa menolak pesona seorang Park Yoochun eh salah maksudnya menolak keputusan Park songsaengnim dan hanya menjawab dengan anggukan kepala.

“dan sisanya akan bermain drama… temanya akan aku berikan kepada ketua kelas kita, Shim Changmin tapi.. aku butuh seketaris atau assistan yang bisa membantuku untuk festival ini. Adakah dari kalian yang bersedia menajdi sukarelawan?”

“Hakyung saja, saem” Hyoin berteriak sambil menunjuk hakyung dan dibalas death glare oleh hakyung yang seolah-olah berkata diam-kau-atau-kau-akan-mati

“Hem, hakyung-sshi kau bersedia?” park songsangnim bertanya dengan muka seperti seorang angel. Whoaaaaa ganteng banget!! “Hem maaf saem aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya” hakyung masih mempunyai akal sehat untuk menolak permintaan park songsaengnim padahal mah didalam hatinya udah kesenengan bukan main. Tapi jika dibanyangkan seharian bersama park songsangnim mengurus festival ini yang ada asmanya hakyung kambuh terus-terusan sepanjang hari.

“udah terima aja Hakyung-ah, lagi pula kau punya balkon rumah yang luas diatas rumahmu jadi kita bisa berlatih drama disana”

“betul, kakakmu kan juga punya perusahaan karokean yang tersebar di seoul jadi kita bisa berlatih bernyanyi disana” kata hyoin asal jeplak

“Ah baiklah kalau begitu.. aku bersedia!” jawab Hakyung lemah namun hatinya tersenyum lebar selebar bibir omas *oops

~~~~~~

7days before Summer Love Festival

Hakyung’ home

“hakyung-ah, ini kamu bisa kan nanti jadi penerima tamu di festival sekolah kita?” park songsaengnim dan hakyung sedang duduk berdua dimeja makan rumah hakyung mendiskusikan tentang summer love festival. Karena jarak duduk yang hanya terpaut 15 cm dan bisa dipastikan bahwa hakyung bisa melihat dengan jelas seluk beluk wajah park songsaengnim mulai dari rambutnya… matanya yang syahdu tapi menggoda hidungnya yang mancung bikin iri lalu bibirnya yang HOAAH, hakyung spechless! Menyadari tidak ada jawaban dari hakyung, park songsangnim menghentikan kegiatanya menulis dan menoleh ke arah hakyung dan didapatinya hakyung sedang memandang wajahnya sambil tersenyum ketika hakyung menyadari park songsaengnin sudah melihatnya dia langsung salah tingkah.. “Ehm.. apa saem? Ah iyaa jaejoong emang suaranya bagus kok saem!” hakyung menjawab asal.

HAHAHHAHAHAH park songsaengnim tertawa puas melihat tingkah lucu hakyung dan park songsaengnim refleks mencubit pipi kurus hakyung. “ah, neo jinjja kyeopta” hakyung mati!

“kalian sedang apa?” Hyoin datang mebuyarkan semua adegan romantis antara hakyung dan park songsaengnim. “Anniyo” Hakyung mengelak dan bertingkah seperti orang yang kepergok sedang berciuman. Hyoin dengan masa bodonya duduk disamping park songsaengnim dia ga tau aja kalau hakyung udah kesel banget digangguin kayak gini. “saem, si minyoung nanya kapan guru dancenya dateng! Dia udah nunggu 2 jam yang lalu tau saem! Parah ih parah”. Setelah hyoin berkata seperti itu park songsaengnim segera mengecek ponselnya dan dia nampak menghubungi seseorang. “ah, sepertinya dia telat tapi juntaro sedang dalam perjalanan kok!” “Eh? Juntaro? Orang jepang ya saem?” tanya Hyoin polos. “Bukalah…” Jaejoong menjitak kepala Hyoin (ini anak kapan datengnya?). “ISH SAKIT TAU” hyoin berteriak kesal kepada jaejoong dan jaejoong hanya membalasnya dengan juluran lidah.

“Jeje-ah, kamu udah memutuskan mau nyanyi lagu apa?” park songsaengnim bertanya sambil terus memeriksa lembaran naskah drama kelasnya

“udah saem. Aku pakai lagu yang aku ciptakan sendiri!” jaejoong duduk disebelah hyoin dan megigit sebuah coklat strawberry dihadapan hyoin. Lihat itu lihat! Cara dia menggigit coklatnya dibuat-buat jadi sok seksi ckckck, batin hyoin “Cih..” hyoin hanya memberi tanggapan seperti itu mengenai jawaban jaejoong sementara hakyung matanya sudah berbinar-binar “kamu menciptakan lagu, jaejoong-sshi?! Wah Daebak~”

“judulnya apa Jaejoong-sshi?” tanya Park Songsaengnim

Sebelum menjawab pertanyaan park songsaengnim, jaejoong menoleh kearah Hyoin dan bergumam “For you it’s separation but for me it’s waiting”

~~~~

adeh ini guru lama amat yak datengnya!” Minyoung mengecek jam tanganya berulang kali. Sudah 2 jam dia menunggu kedatangan sang guru dancenya

Drrrt drrrt

From: Hyoin

To: Minyoung

Isi: katanya Park songsaengnim guru dancenya lagi dijalan jadi tunggu sebentar ya J

Haaaah. minyoung hanya bisa menghela nafas membaca isi pesan dari hyoin dia pun hendak memesan segelas hot chocolate lagi untuk menemaninya menunggu sang guru namun saat Minyoung ingin berdiri tiba-tiba seseorang sudah meletakan hot chocolate tepat dimeja minyoung. “maaf atas keterlambatan saya” gumam seorang pria dari belakang minyoung. Ketika minyoung menoleh dia mendapati junsu sang-mantan-pacar sedang tersenyum menatapnya.

“maaf membuatmu kaget.. hem sebaiknya kita duduk dulu” Junsu mempersilahkan minyoung duduk.

“apa kabar?” junsu memulai pembicaraan, minyoung hanya membalasnya dengan senyuman sambil sesekali menyerumput hot chocolatenya.

“kau mungkin kaget kenapa aku yang jadi guru dancemu? Yakan?” minyoung mengangguk cepat seperti anak kucing dan kelakuan minyoung barusan membuat junsu tertawa kecil.

“aku dan yoochun hem maksudku dengan park songsaengnim adalah teman semasa kecil dan kemarin saat aku berbincang-bincang dengannya ternyata dia membutuhkan seorang guru dance dan saat ku tahu siapa muridku langsung ku tawarkan diriku menjadi guru dance” terang junsu panjang

“hem.. jadi maksudnya kamu mau jadi guru dance karena.. aku?” tanya minyoung penasaran

“ha?engga kok.. ih kamu ge-er deh!” junsu tertawa menanggapi pertanyaan minyoung.

“Idih siapa! Tadikan situ yang bilang sendiri. Ih, kalo ga mau gue juga masih bisa cari guru dance yang lain. Iiiih” minyoung tengsin abis diperlakukan seperti itu oleh junsu dan yang ada dia malah sewot abis sekarang dan lagi-lagi junsu tertawa melihat tingkah minyoung.

“aigooo uri gaga-ya masih saja lucu seperti dulu hahahhaha hmmmffffh” junsu menghentikan tawanya saat dilihat raut wajah minyoung berubah. “apa aku salah bicara?”

“berhenti memanggilku seperti itu. Aku sudah bukan si iga yang kau bilang tadi” minyoung berkata serius kepada junsu. Jelas perkataan junsu barusan membuat iga sedih karena ‘gaga’ atau ‘iga’ adalah panggilan ya bisa dibilang panggilan sayang dari junsu ke minyoung. Minyoung yang masih memiliki darah indonesia dari ayahnya punya nama indonesia yaitu Iga dan hanya keluarga minyoung lah yang tau bahkan hakyung dan hyoin pun tak tahu namun junsu berhasil mengetahuinya  karena saat dulu mereka masih berpacaran junsu sering bermain dikamar minyoung dan menemukan kartu kependudukan minyoung dari indonesia. Semenjak itulah junsu memanggilnya ‘gaga’ atau ‘iga’ dan minyoung sangat senang karena itu terdengar sepesial ketika junsu yang mengatakanya ditambah dengan suara lucu milik junsu. Tapi kini setelah 2 tahun berlalu dan disaat minyoung ingin melupakan junsu tapi pria itu malah kembali dan berakting seolah tidak ada yang terjadi dengan 2 tahun belakangan ini membuat hati minyoung sedih lagi.

“hem maaf membuat mood mu down. Aku tidak bermaksud” suara lembut milik junsu malah membuat hati minyoung makin pedih

“ah sudahlah, kita disini untuk membicarakan soal lomba dance di festival sekolahku bukan soal masa lalu” minyoung memberikan penekanan suara saat dia mengucapkan ‘masa lalu’.

“hem baiklah. Kita langsung ketempat latihan saja”

~~~~

“EEEH KENAPA AKU, SAEM? GA MAU AH!!” teriakan hyoin bisa terdengar sampai balkon rumah hakyung. Malam ini semua murid 3-A sedang berkumpul dirumah hakyung untuk latihan Summer Love festival dan suasana semakin memanas karena tinggal 2 hari lagi tapi latihan masih belum mencapai 80%. Untuk drama banyak murid-murid yang masih belum mendapatkan feel mereka walaupun sudah afal text tapi dalam akting mereka masih belum ada penjiwaannya. Lalu lomba menyanyi, jaejoong sejauh ini hanya park songsaengnim yang melihat latihannya alasannya sih karena agar menjadi surprise tapi teman-teman jaejoong tau ini pasti karena jaejoong demam panggung dan kata park songsaengnim suara jaejoong patut diacungi jempol lalu apa masalahnya? Hem outfit atau baju apa yang akan dipakai oleh jaejoong saat tampil. Penampilan juga dinilai diacara tersebut tapi jaejoong mengatakan kalau dia tidak punya jas atau baju rapih ya kalau ada jas kepunyaan ayahnya yang dipakai saat pernikahannya 30tahun lalu (-_-). Park songsaengnim menyuruh hyoin menemani jaejoong membeli baju untuk penampilannya bisa ditebak kan kalau hyoin menolaknya makanya dia berteriak-teriak seperti itu. Berdekatan dengan jaejoong dalam waktu 5 menit saja sudah membuatnya capek karena bertengkar apalagi ini harus menemaninya belanja bisa hancur itu departemen store.

“ih siapa juga yang mau ditemenin ama cewek bawel jutek kayak lo” jaejoong tak kalah sewotnya dari Hyoin

“Ih…. lo tuh ya kalo ngomommmfffh” belum sempat hyoin membalas perkataan jaejoong mulutnya sudah dibekap oleh park songsaengnim
“kalian berdua kalo ga bisa diem juga, saya tarik ke KUA biar dinikahin aja deh” park songsangnim sudah kehabisan kesabaran menghadapi jaejoong dan hyoin

“temani saja jaejoong beli baju, hanya sebentar! Kalian bisa belaja di departemen store milikku dan sebagai hadiah hyoin menemani jaejoong, kamu hyoin juga bisa belanja satu baju. Gimana adilkan?” Junsu memberikan jalan tengah yang cukup menyenangkan. Hyoin memikirkannya sejenak. Baju baru? Wah Lotte Department store kan banyak barang-barang brand it membanyangkannya saja mata hyoin sudah berbinar-binar. “ckckck dasar! Gampang banget dirayu” jaejoong geli sendiri melihat ekspresi hyoin yang berubah 180 derajat setelah mendengar tawaran dari junsu.

Dan disinilah.. Lotte Department store! Jaejoong dan hyoin pergi berbelanja keperluan summer love festival termasuk baju untuk jaejoong manggung. “mau ketoko yang mana nih?” hyoin bertanya kepada jaejoong. “hem ga tau. Terserah kamu deh” mendengar jawaban jaejoong, hyoin mendengus kesal dan memutuskan untuk menghampiri sebuat toko pakaian pesta khusus pria.

“selamat datang ditoko kami. Ada yang bisa saya bantu” sapa seorang penjaga toko tersebut

“hem, saya mencari baju untuk pria ini” hyoin menujuk jaejoong yang tepat  berdiri dibelakangnya

“ah, utuk pacar anda ya? Melihat tubuhnya yang tinggi dan athletis anda sangat cocok datang ke toko kami. Kami menyediakan banyak setelan baju yang cocok untuk pacar anda, nona!” hal yang biasa dilakukan oleh seorang penjaga toko, memuji kostumernya.

“ah dia bukan pacar saya..” jawab hyoin singkat sambil melihat-lihat baju dideretan depannya.

“jadi kalian sudah bertunangan? Wah tidak kusangka padahal kalian masih sangat muda” hyoin keselek mendengar perkataan penjaga toko itu sementara jaejoong hanya bisa tersenyum-senyum simpul.

“nih kamu coba dulu yang ini” hyoin menyerahkan sebuah setelan kepada jaejoong. Tak berapa lama kemudia jaejoong keluar dari kamar pas dan seperti model, body languange jaejoong saat keluar dari kamar pas membuat hyoin tersihir. Tuh kan ganteng! Mati mati mati, hyoin hanya bisa membatin saja. Jaejoong mengenakan kaos putih berbentuk v neck dan sebuah jas hitam ketat yang sangat cocok dibadannya. Ini cocok banget buat jeje, ga ada yang ga cocok! Sempurna! Tiap lekuk tubuhnya, sem-pur-na!, batin hyoin. “gimana?” jaejoong membuyarkan lamunan hyoin. “Ehem.. itu sama sekali ga cocok! Ganti deh ganti..” hyoin menyerahkan sebuah setelan lagi kepada jaejoong “aduh capek deh” walaupun ngedumel jaejoong tetap menuruti kata-kata hyoin.

Setelah kali ini cukup lama menunggu, jaejoong akhirnya keluar juga dan TRIIING! Seperti difilm-film jaejoong keluar dari kamar pas pelan banget kayak diberi efek slowmotion. Kemeja putih ketat plus vest yang melingkar didadanya ditambah jas hitam dan celana panjang hitam sangat pas ditubuh jaejoong. Hyoin kembali tersihir. Spechless, batin hyoin. “Aku terlalu ganteng ya ampe mulut kamu mangap kayak gitu” Jaejoong tertawa terbahak-bahak melihat tingkah hyoin. “idih siapa pula?! Errr” Hyoin mengibas-ibaskan rambutnya menggunakan kertas yang ada ditangannya. “jadi ini gimana?” jaejoong kembali bertanya. “yaudah ambil ajalah, lagian aku capek” hyoin pergi duluan keluar toko untuk menenangkan detak jantungnya yang udah berdebar ga karuan.

Jaejoong keluar dari toko barusan sambil menenteng sebuah tas belanjaaan. “sekarang langsung cari baju buat kamu?” jaejoong menunjuk sebuah toko pakaian khusus perempuan disebrang toko tadi. “hem besok besok aja deh. Aku beneran capek” sebetulnya itu hanya alasan klise hyoin saja, dia benar-benar ga tahan deket jaejoong bukan karena capek karena bertengkar. Ini ga lucu aja kalau jantung hyoin berkerja 2 x lebih cepat dari biasanya kalau dekat dengan jaejoong. Hyoin pun berjalan mendahului jaejoong dan ketika melewati sebuah toko pakaian wanita dan terpana dengan manekin yang bertengger didepan toko tersebut. Boneka manekin itu mengenakan sebuah atasan tak berlengan yang berenda membuat siapa pun yang memakainya jadi lucu ditambah dengan rok mini biru polkadot yang berbentuk unik, hyoin sangat suka dengan baju itu. Jaejoong mengikuti arah pandangan hyoin “kamu mau beli itu?” tanyanya. “eh?engga kok. Udah yuk pulang” hyoin terus berjalan meninggalkan jaejoong yang masih berdiri didepan toko barusan. “Hyo-ya, kamu pulang duluan aja ya” jaejoong berteriak karena hyoin sudah cukup jauh didepannya dan hyoin menoleh. “oke” jawabnya singkat. Ketika melihat hyoin sudah jauh dari jaejoong, jaejoong pun masuk kedalam toko tersebut. “ada yang bisa saya bantu tuan?” tanya penjaga toko tersebut. “bisa tolong bungkuskan baju yang dipakai oleh manekin itu?”

The Day of Summer Love Festival

Sungkyunkwan’s school

“aiigo kyung-ah, ini banner mau ditaruh dimana?” hyoin menenteng-neteng banner bertuliskan Kim Jaejoong, Fiighting!

hem, dimana nih enaknya hyo?! Yang kira-kira diliat ama jaejoong?” hakyung malah bertanya balik ke hyoin.

“kenapa ga hyo aja yang pegang?” tawar minyoung dengan muka innocentnya

“eh?! Kok saya?” kata hyoin sambil menunjuk dirinya

“udah ga ada waktu buat berdebat, cepet pegang bannernya dan nanti diangkat tinggi-tinggi pas jaejoong mau nyanyi. Araso?” hakyung berkata mantab dan diiyakan oleh hyoin.

(Backstage)

Jaejoong mondar mandir dari tadi sambil terus menggosok-gosokan tangannya.” “kamu pasti bisa…” gumamnya pada dirisendiri. Hyoin yang kebetulan lewat melihat tingkah laku jaejoong jadi ikut kasian dan berniat menenangkannya.

“gugup?” tanya hyoin menhapus keheningan diruangan tersebut

“Eh? Ehm engga kok cuman nervous aja dikit?” jawab jaejoong sambil tersenyum

“sama aja kaleee” hyoin duduk diatas meja dekat jaejoong sambil memeluk banner yang tadi dibawanya. Jaejoong melihat banner yang dipengang hyoin “ah kamu yang buat?” tanyanya sambil melihat banner hyoin. “bukanlah! Sudi amat!” jawab hyoin ketus. Jaejoong hanya menghelas nafasnya.

“aku fikir kita bisa memulai lagi dari awal.. ya setidaknya sebagai teman” jaejoong berkata sambil tertunduk. Hyoin jadi merasa tak enak hati dengan ucapak jaejoong barusan.

“sepertinya kamu tidak akan bisa memaafkanku ya, hyo?” jaejoong menatap mata hyoin.

“emang apa yang perlu dimaafin ya?” tanya hyoin polos

“itu tentang.. kisseu” jaejoong mengucapkannya dengan hati-hati

“ah, kenapa kamu yang minta maaf?!” hyoin makin bingung dengan pembicaraan mereka

“ah? Kan kamu marah sama aku karena nyium kamu tanpa izin. Buktinya kamu pergi setelah aku nyium kamu”

“itu.. hem gimana ya? Kan waktu itu aku masih 13 tahun jadi agak ehem malu ya wajar dong kan itu first kiss!” hyoin berkata malu-malu dan jaejoong tertawa.

“jadi waktu itu kamu ngindarin aku karena malu? Bukannya marah?” tanya jaejoong memastikan. Hyoin mengangguk pelan. Refleks jaejoong bangun dari duduknya dan menarik hyoin kedalam pelukannya, sangat erat dan hyoin pun membalas perlakuan jaejoong. Sudah cukup lelah bagi mereka berdua, berpura-pura tidak saling mengenal, saling bersikapp acuh bahkan ngobrol saja jarang selama 4 tahun belakangan dan pelukan ini seperti bentuk pelampiasan perasaan mereka selama ini.

Setelah cukup lama mereka berpelukan jaejoong pun melepas pelukannya dan menatap hyoin lekat. “apa kita masih bisa seperti dulu?” hyoin menunjukan muka seperti orang yang sedang berfikir “nanti ah kalau aku udah liat penampilan kamu!” keduanya pun tertawa terbahak-bahak padahal ga ada yang lucu, mereka hanya mentertawakan tingkah laku mereka yang sudah dibohongi oleh rasa kesalahpahaman selama 4 tahun ini. Jaejoong mendekatkan wajahnya ke wajah hyoin dan meletakan tangannya di leher hyoin, jaejoong menutup matanya dan lebih mendekatkan wajahnya ke hyoin dan..

“YA APA YANG KALIAN LAKUKAN!!?” minyoung kaget dengan apa yang dilihatnya barusan. Jaejoong dan hyoin mau berciuman?! Dunia kiamat! Sementara jaejoong dan hyoin langsung melepaskan pelukan masing-masih.

“ah sudahlah, jaejoong-sshi kamu sekarang harus tampil cepet!” perintah minyoung. Hyoin pun menarik tangan jaejoong “Palli kajja”

~~~~

“omaigat jadi jaejoong dan hyoin balikan? Hoho duo maut itu bersatu kembali! Ckckckck” minyoung bergumam sendiri ketika melewati koridor kelasnya. Dia sudah tampil tadi dan penampilannya sukses, penonton bertepuk tangan riuh bagaimana tidak minyoung menarikan dancenya HyunA change yang dikenal sangat sexy sekaliiiiiiiiiii

“ckckck yang udah punya fanboy banyak sekarang”

“aigooo ngagetin aja” junsu sedang duduk nangkring (?) dijendela kelas 3-a sambil memperhatikan minyoung dari tadi

“hehehe mian” junsu menggaruk-garuk rambutnya yang tak gatal

“hem tadi kamu bilang jaejoong balikan sama hyoin?! Wah daebak~” junsu bertepuk tangan kegirangan diatas jendela (ini junsu apa monyet?)

“apa kita bisa seperti jaejoong dan hyoin?”

“entahlah~” jawab minyoung singkat

“aku tahu mungkin kamu menganggap aku pria brengsek yang pergi dan datang semau hatiku. Aku tidak ingin melakukan pembelaan apapun atas semua yang aku perbuat terhadapmu, gaa-ya. Aku mengerti kenapa sampai sekarang kamu jutek dan kasar sama kamu dan kalau saja Yoochun tidak memberi tahuku tentang lomba dance ini mungkin kita tidak ada pernah berbincang lagi ya?” saat mengucapkan kata-kata itu terlihat mata juncu berkaca-kaca sementara miyoung hanya bisa diam mendengarkan, untuk saat ini dia hanya ingin mendengar suara pria yang dia sayangi selama ini biar bagaimanapun minyoung menyangkal tetap saja kenyataannya dia masih sayang sama junsu.

“aku kaget waktu ngeliat kamu di department store malam itu, oia kenapa kamu lari pas ngeliat aku?” tanya junsu

“eh? Aku? Lari? Em…” minyoung terlihat gelagapan saat menjawab pertanyaan junsu, dia bahkan nampak mengusap-usap tangannya. Saat junsu melihat kebiasaan minyoung yang ditunjukan saat sedang gugup, dia refleks menggenggam tangan minyoung. Minyoung menoleh kearah junsu sejenak mereka berdiam diri. “aku tidak ingin memaksa kamu menerima aku seperti dulu. Bisakah kita menjadi teman untuk saat ini? aku ingin memulai lagi denganmu, mengenal lebih dalam tentangmu, menjagamu lebih dari sebelumnya, membuatmu tertawa dengan tingkah laku-ku, dan membuat kamu percaya sama aku lagi” junsu semakin mengeratkan genggamannya ketangan minyoung. Mata minyoung sudah berkaca-kaca jika saja junsu mengucapkan sepatah kata lagi dijamin tumpah sudah air matanya.

“hem.. junsu-ya gomawo” minyoung mendekati junsu dan Chu~ minyoung mengecup bibir junsu sebentar dan melepasnya. “Eh? Uri gaga-ya sudah besar?” junsu mengejek minyoung sambil menepuk-nepuk kepala minyoung pelan. “ya ya ya diem aja deh dasar Gag Man!!” minyoung memukul-mukul dada bidang junsu hingga membuat tubuh pria itu oleng lalu jatuh dari duduknya dan seketika menubruk tubuh minyoung didepannya. Jarak mereka kini hanya 5cm, junsu menatap mata minyoung tersirat rasa damai dimata minyoung dan junsu senang akan kenyataan ini. junsu mendekatkan bibirnya kearah minyoung da mereka berdua larut dalam kehangatan ciuman mereka.

~~~~~

“ini anak-anak pada kemana sih?” Hakyung nampak mondar mandir dihalaman sekolahnya dan berulang kali mengecek ponselnya. Sudah dari tadi acara Summer Love Festival disekolahnya itu berakhir dengan sukses dan sekarang disaat semua orang membereskan panggung dan peralatan lainnya minyoung dan hyoin tidak nampak batang hidungnya sama sekali. Hyoin menghilang semenjang jaejoong mengakhiri penampilannya begitupula Minyoung dia juga menghilang setelah penampilannya. Hakyung mendengus kesal dengan nasibnya sekarang yang harus membereskan semua peralatan seperti sound system yang beratnya minta ampun tapi sekarang kenyataannya bahwa dia harus mengangkatnya sendiri (emang enak :p).

Dari kejauhan Park songsaengnim melihat aktivitas hakyung dan tergurat senyum simpul dibibirnya. Nampak wajah konyol hakyung yang menahan beratnya alat-alat sound system yang diangkut, park songsaengnim tidak bisa lagi menahan tawanya. Diapun beranjak menuju hakyung. “Mari sini saya bantu..” Park songsaengnim langsung mengambil alih membawa sebuah speaker besar dari tangan hakyung.. “Ah Gomawo Saem” keduanya beriringan bersama membawa speaker itu menuju gudang sekolah. Tidak ada pembicaraan diantara mereka  berdua dan bodohnya mereka selalu melakukan mencuri-pandang satu sama lainnya lalu setelah itu mereka sama-sama tersenyum konyol. setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang keduanya berhasil mengangkat speaker itu sampai dengan selamat dan rahmat sentosa di gudang sekolah. “Whoah akhirnya..” hakyung mengelap kringetnya yang sudah bercucuran dipelipis dahinya. Tiba-tiba saja park songsaengnim mengelap kringat hakyung hanya menggunakan telapak tangannya. “Ah Saem…”. park songsaengnim tersenyum simpul lalu menghentikan aktivitasnya mengelap keringat hakyung dan beranjak keluar dari gudang sekolah saat Park songsaengnim mencapai pintu gudang, hakyung berteriak kencang “SAEM, SARANGHEYO”. Park songsaengnim kaget dan menoleh balik kearah hakyung sementara hakyung bisa dipastikan dia mengeluh dalam hati betapa bodoh dan agresifnya barusan. “Jinjja?” hanya kata itu yang diucapkan oleh park songsaengnim dan hakyung sudah tidak bisa lagi mengucapkan kata-kata. “Hem.. aku akan memberikan jawaban setelah ujian akhir sekolah selesai. Jika kau lulus dengan nilai A maka aku akan mempertimbangkan untuk menerimamu” Park songsaengnim berjalan mendekati hakyung dan mengelus rambut hakyung pelang dan berbisik dengan nada imutnya “hwaiting uri kyung-ah”

6th Mounth Later~

“Horeeeee kita lulus!!!!”

“ah bener-bener ga dipercaya kalo aku bisa lulus dengan nilai B+. Unbelieveble banget deh” jaejoong sok-sokan ngomong bahasa inggris dan dibalas tiju kecil diperut jaejoong oleh hyoin

“yah kalian udah pada lulus, tinggal aku deh yang nyisa disini” minyoung mendengus lemah. Hyoin menghampiri minyoung dan memeluknya “Aigoooo kan masih ada akang juntaro yang akan setia menjemputmu bahkan kalau kamu minta dia untuk nemenin kamu pas lunch time aku rasa no problem buat dia.. secara gitu” hyoin memutuskan kalimatnya dan menengok kearah jaejoong “CEO DEPARTEMNT STORE YA KAAAN?” teriak hyoin jaejoong kompak berdua. “Ah kalian tuh emang pasangan koplak, males banget! Yadong dua-duanya tapi sok innocent! Cih~” minyoung memeletkan lidahnya kearah pasangan hot sejagat raya tahun ini.

“Ye tapi siapa tuh yang ciuman di koridor sekolah sampe ga sadar ada saya lewat” Jaejoong melirik minyoung penuh selidik

“Dih siapa yang ciuman yee kalian berdua tuh yang kalo skinship ga inget temen sebelahnya ga ada pasangan” minyoung tak mau kalah dengan pasangan hyoin dan jaejoong. Sementara hyoin memikirkan cara untuk membalas perkataan minyoung, jaejoong justru memeluknya dari belakang dan menaruh kepala di pundah hyoin sambil menggumam “Kalau udah cinta dunia serasa milik berdua yang lainnya ngontrak trus ngutang pula” ledek jaejoong dan hyoin sambil tertawa terbahak-bahak sementara minyoung hanya memandang kearah pasangan ini seolah-olah berkata kalian-sangat-menjijikan.

“tunggu deh! Hakyung kemana ya? Semenjak pengumumna kelulusan tuh anak langsung ilang” Hyoin menyadari ketidak hadiran Hakyung dicelebration kelulusan mereka bertiga saat ini

“Ah Hyoin onni kau seperti tidak tahu saja.. itu lhoo ‘perjanjian cinta’ mereka kan sudah jatuh tempo saat pengumuman kelulusan” Minyoung tersenyum penuh ledek membayangkan wajah hakyung yang begitu nafsu berlari menuju ruang guru untuk memberi tahu park songsaengnim.

“kalau begitu mari kita intip dia…” hyoin mengusulkan dan di-iya-kan oleh jaejoong

“dasar pasangan yadong” umpat minyoung sambil mengikuti hyoin dan jaejoong dari belakang

~Teacher Room~

“Uh Ah Uh Ah Hoah” hakyung mencoba mengatur nafasnya setelah berlari dari lantai 3 menuju ruang guru yang ada dilantai 1. Dia tidak sabar memberikan hasil ujian akhir sekolahnya kepada park songsaengnim. Kalian masih ingat tentang ucapan Park songsaengnim digudang seokalh 6 bulan yang lalu kan? aku akan memberikan jawaban setelah ujian akhir sekolah selesai. Jika kau lulus dengan nilai A maka aku akan mempertimbangkan untuk menerimamu, hal itulah yang membuat hakyung belajar mati-matian sampai rela berdamai dengan oppanya, heechul demi minta diajarin matematika karena kim heechul selain pengusaha karokean dia juga merangkap guru les matematika (kkkkk :p).

Tapi sesampainya di ruang guru, hakyung merasa heran karena tidak ada tanda-tanda park songsaengnim disana. Hanya ada beberapa guru yang menatapnya keheranan lalu hakyung menghampiri Stella Songsaengnim “Saem, apa kamu melihat Park songsaengnim?” Stella songsaenim nampak berfikir sejenak “Ah.. dia pergi ke gudang sekolah kalau aku tidak salah” tanpa mengucapkan terima kasih kepada Stella Songsaengnim, hakyung langsung ngibirit menuju gudang sekolah.

Setelah berlari-lari lagi menuju gedung sekolah akhirnya hakyung mendapati park songsaengnim sedang berdiri didepan pintu gudang sekolah. Park songsaengnim menyadari keberadaan hakyung dan tersenyum padanya

“Chukae Kim Hakyung” ungkapnya sambil tersenyum

“Ne Gomawo Yoochun O.. op..Oppa” hakyung nampak malu-malu saat mengucapkan ‘Oppa’ park songsaengnim pun nampak malu-malu.

“Kyung-ah…” panggil park songsaengnim

“ne..”

Pyungsaeng gyuhte isseulge..

I’ll be at ur side for a lifetime

Nuhl saranghaeun guhl

Loving you~

Nungwa biga wadi akkyunhjumyuhnsuh

Even while it snows and rains, i’ll cherish you

Nuhreul jikyuhjulge, my love

I’ll Protect you, my love..

Hakyung sudah tidak bisa lagi menahan tangisnya. Dia sungguh terharu dengan nyanyian park songsaengnim dan hakyung pun berlari menuju park songsaengnim dan masuk kedalam pelukannya. Lama mereka berpelukan. Yoochun melepaskan peluukannya “Kyung-ah, Nawa Gyuhrhonhaejullae (will you marry me)” yoochun menatap dalam mata hakyung saat hakyung membuka mulutnya..

“NADO NADO NADOOO” dengan gaya sok imut yang emang imut (?) jaejoong muncul dari semak-semak persembunyian mereka minyoung-hyoin-jaejoong membuat yoochun dan hakyung melepaskan pelukan mereka. Hyoin menjitak kepala jaejoong “ya babo.. bukan nado tapi i do ckck” hyoin geleng-geleng kepala sendiri lihat tingkah kekasihnya itu. “Hakyung onni aku ga ikut-ikutan ya? Ini semua ulah duo yadong ini?” minyoung nampak ketakutan ketika melihat death glare seorang kim hakyung yang mewarisi death glare kim heechul. “tapi, hakyung-ah kamu sangat beruntung park songsaengnim bernyanyi untukmu” hyoin menatap yoochun dengan berbinar-binar karena terpesona oleh suara dari seorang park songsaengnim “Ya Chagiya, kamu ga cukup puas sama aku?” jaejoong menarik pundah hyoin sehingga mereka saling berhadapan sekarang. “Otthoke? Apa ini salahku jika Park songsaengnim begitu menggoda?” dua tanda kasih sayang berupa jitakan hangat menacap dijidat hyoin hadiah dari jaejoong dan hakyung. “Jaejoong-ah, kau bernyanyi dong untuk kekasihmu yang pecicilan sama kekasih orang itu” Hakyung melirik hyoin yang masih nampak kesakitan. Jaejoong mengetes suaranya terlebih dahulu.. “Hyo-ya, jangan pernah berkata pria lain lebih menggoda dari pada aku. Arraso?” kata jaejoong mantab

Jukyeojugo

I want to protect you

Neoui jalmotdwen nappeun beoreutdeulkkajido

Even those bad habits of yours that’s so wrong

Himdeun nal utge mandeuneun geoya

Are what make me laugh during my rough days

Jorn himdeulgetjiman

Altough it will be slightly difficult

Neol SARANGHAE rago maldo hal geoya

I will also say words like “I LOVE YOU”

Hyoin terpaku dengan suara jaejoong. Ya kadang-kadang jaejoong memang punya tingkah laku yang aneh tapi jika sudah bernyanyi seperti ini hyoin akan terhipnotis dengan suara dan pesonanya. Ya memang pesona seorang Kim Jaejoong

“aish, kalian berdua dinyanyiin sama pacarnya masing-masing hari ini. sebel ah” minyoung nampak kesal dan melempar batu-batu kecil dihadapannya

“memangnya Junsu kemana?” tanya Yoochun

“sedang ada urusan bisnis di Jepang” kata Minyoung

“urusan bisnis apa bisnis, hayooo?” goda jaejoong

“minyoung-ah, kau tau bahwa seketaris junsu oppa itu cantik lho” tambah hyoin

“Ihhh…” minyoung makin kesel dibuatnya

“Hey kalian, jangan ganggu uri ga-ya!!” junsu muncul dari balik pohon (tadi semak-semak skg pohon -_-)

“dan kalian berdua..” junsu menunjuk kearah jaejoong-hyoin “aku juga punya hadiah untuk uri jagiya”

“Hey Park Minyoung, listen!”

Nae sarangi negero ga

My love looks for you

neol gieokhae naegero wa

I will remember you come back to me

sumgyeowatdeon naui gieok soge

Hidden in my memory

jikyeowatdeon naldeul

Guarded in my heart

neomu meon gotman boji marajwo

Don’t look too far

naui jari eonjena yeongwontorok

(Your) place in my heart is always and forever

“aigoo junsu-yaaaa” minyoung berlari menghampiri junsu dan masuk kedalam pelukannya

“Bogoshipeo chagiya..” bisik junsu ditelinga minyoung

“ASTAGA KETIGA PRIA INI MEMANG MENGGODA~~~ KYAAAA KYAAAAA!!!” teriak Hakyung, minyoung dan hyoin bersamaan dan membuat kekasih mereka tersentak kaget namun sesaat kemudan ketiga pasangan ini sudah larut dalam pelukan kasih sayang.

END

(Hakyung’s Home)

Hakyung masih menatap pria yang tersenyum manis didepan pintu rumahnya mulutnya menganga lebar dan dia baru tersadar saat Ibunya memanggilnya.. “Hakyung-ah, siapa itu?!” Nyonya Seochan pun menghampiri Hakyung dan kaget karena Park Songsaengnim yang tidak diperisilahkan masuk oleh Hakyung.

“Ah Park Songsaengnim, maafkan anakku ya? Dia tidak sopan sekali~ tidak segera mempersilahkanmu masuk diluar pasti sangat dingin ya?” Seochan mempersilahkan Park Songsaengnim masuk kedalam ruang tamu sementara Hakyung masih berdiri terpaku didepan pintunya masih dengan posisi yang sama dan masih dalam angan-angannya. Park Songsaengnim adalah guru bimbinganku?! OMO Hakyung tidak berhenti-hentinya bertanya pertanyaan yang sama didalam hati hingga Oppa kesayangannya itu menjitak kepalanya “YAK SAPI ANTRAKS, masuk!!! Gurumu sudah datang~ ckck tidak bisa melihat pria tampan sedikit saja” Hakyung langsung tersadar dari lamunannya dan menatap Heechul kesal sambil berdesisi “DIAM KAU”

Hakyung memulai pelajaran malam ini dikamarnya.. sekali lagi saudara-saudara d-i-k-a-m-a-r-n-y-a berdua dengan Park Songsaengnim. Park songsaengnim sih biasa saja perlakuannya namun bisa dibayangkan sikap Hakyung badannya kaku otaknya yang sudah konslet tambah konslet. Untung saja Asmanya tidak kambuh tapi fikiran liar Hakyung menyelinap masuk kalau asma akau kambuh berarti kan nanti Park Songsaengnim ngasih aku nafas buatan berarti kita…. AHHHH Hakyung membayangkan kejadian seperti langsung memerah wajahnya. Park songsaengnim nampak keheranan dengan kelakuan anak muridnya itu.. tertawa sendiri dan merancau sendiri. Apa cara mengajarku terlalu susah sampai dia menjadi gila begini? Batin Park Songsaengnim.

“Hakyung-sshi, gwenchana?” park songsaengnim mendekatkan wajahnya kearah Hakyung untuk melihat keadaan Hakyung namun itu malah membuat wajah Hakyung semakin memerah.

“omo, wajahmu memerah Hakyung-sshi. Apa kau demam?” Park songsaengnim mengecek suhu wajah Hakyung menggunakan punggung tangannya.

“a…an..aniyo saem~ aku hanya heum heum kepanasan! Ya aku kepanasan Uh ah uh ah” Hakyung mengipas-ngipaskan wajahnya menggunakan buku yang dipegangnya. Park songsaengnim hanya tersenyum melihat tingkah Hakyung..

Setelah 2 jam belajar bersama Park songsaengnim akhirnya Hakyung bisa bernafas lega juga, bukan karena pelajaran yang sulit dimengerti justru pelajaran yang diajarkan Park songsaengnim bisa dimengerti dengan baik dan lancar. Hakyung hanya merasa selama pelajaran tadi dia tidak bisa bernafas dengan baik, paru-parunya sulit menangkap oksigen yang dihirup hidungnya. Saat-saat paling berasa kekurangan oksigen adalah disaat park songsaengnim tersenyum, mendekatkan wajahnya ke wajah hakyung dan yang paling hakyung tidak tahan adalah saat park songsaengnim bertanya dengan wajah polosnya “apa kau sudah mengerti?” hakyung hanya bisa pasrah menjawab dengan anggukan kepala seperti pajangan yang ada didalam mobil (.___.)

“kalau begitu aku pulang dulu, Tuan Kim” Park songsaengnim pamit pulang, ayah Hakyung memberi isyarat agar putrinya mengantar Park songsaengnim sampai didepan pintu gerbang. Hakyung mengikuti langkah besar Park songsaengnim dalam diam dan memandangi punggung park songsaengnim “pasti nyaman rasanya jika bersandar dipunggung besar itu?” lagi-lagi hakyung menghayal yang tidak-tidak dan park songsaengnim menyadarinya, dia tertawa kecil

“nampaknya Hakyung-sshi mempunyai imaginasi yang hebat ya?” perkataan park songsaengnim membuyarkan lamunan hakyung

“Eh.. Ah hahahhaah engga kok, saem” hakyung cuman bisa senyum geje

“kalau begitu aku pulang dulu, jangan lupa dilatih lagi apa yang sudah saya ajarkan barusan. Selamat malan, hakyung-sshi”

“iya saem.. hati-hati dijalan” hakyung tersenyum manis sambil membalas lambaian tangan park songsaengnim. Hakyung tidak melepaskan pandangannya hingga sosok park songsaengnim hilang dalam kegelapan…

“betapa beruntungnya wanita yang bisa mendapatkan dia”

~~~~~~~

Minyoung terus berlari dan menangis dia tidak peduli dengan umpatan orang-orang yang ditabraknya dijalan. Dia masih tidak percaya dengan sosok yang baru saja dilihatnya, itu Kim Junsu! Sesak didada membuat Minyoung memutuskan untuk berhenti sejenak di bangku taman dekat Lotte Department store dan menangis.

Minyoung tidak menyadari sesosok pria berjas mengikutinya sejak tadi dan memandang minyoung yang sedang menangis dari kejauhan. Tatapan mata pria itu sangat rapuh tersirat rasa kangen yang luar biasa namun raganya seakan menolak untuk menghampiri minyoung dan memeluknya erat.

Drrrt drrrrt drrrrt

Minyoung berhenti menangis setelah melihat nama orang yang menelfon dilayar ponserlnya “omma” minyoung segera menghampus air matanya dan berdeham beberapa kali agar menghilangkan suara seraknya.

“ne omma?”

“kau dimana? Masa beli bayam saja lama sekali?”

“ah, maaf omma tadi aku bertemu Hyoin dan dia mengajakku makan es krim sebentar”

“yasudah cepat pulang”

“ne..”

Minyoung pun bangkit dari duduknya ketika itu dia melihat sosok pria yang sama didalam department store tadi. Otaknya mengatakan untuk memalingkan wajahnya namun kepala minyoung seakan lumpuh dia tidak bisa memalingkan wajahnya justru semakin dalam menatap pria itu. Minyoung dan junsu saling bertatapan beberapa lama dan akhirnya junsu mengubah posisinya dia berjalan pelan menuju minyoung yang masih terpaku berdiri ditempat yang sama. Semakin lama semakin dekat junsu dengan minyoung hingga akhirnya junsu tepat berdiri dihadapan minyoung. Minyoung bisa menciun parfume yang biasa dipakai junsu dulu…

“sudah lama tidak bertemu” junsu memulai pembicaraan sementara minyoung masih saja diam dan menatap mata junsu

“kenapa tadi kau lari? Kau fikir aku setan hahaha” junsu mencoba mencairkan suasana namun gagal minyoung belum bereaksi apa-apa

“hey katakanlah sesuatu..” junsu hendak menyentuk puncak pundak minyoung namun dengan kasar minyoung menepis tangan junsu. Minyoung menghapus air matanya dengan kasar

“Hah.. iya sudah lama!” suara minyoung serak

“rumah mu dimana? Mari kuantar?” minyoung hanya membalas dengan senyuman pahit

“aku bisa pulang sendiri” minyoung membungkukan badannya dan pergi meninggalkan junsu yang terdiam ditempat

~~~~~~
“eisss gadis ini jalannya seperti kecoak, cepet banget” jaejoong ngedumel sendiri gara-gara hyoin yang jalan didepannya cepet banget. Hyoin sebetulnya sadar jika jaejoong membututinya hanya saja dia malas meladeni jaejoong saat ini. Hyoin asik dengan ponselnya dan mengetik beberapa kata

“Hyung, otthoke?! Jaejoong ngikutin aku nih T_T” dan mengirimnya kepada Hakyung. Karena penasaran Hyoin menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat apakah jaejoong masih mengikutinya atau tidak dan voilaa ternyata masih. Hyoin ketahuan oleh jaejoong sedang menoleh kearahnya dan jaejoong tersenyum penuh arti.

“Mau ga?” dengan lagak santainya Jaejoong menjulurkan sebatang ice cream kepada Hyoin dan hyoin hanya bisa termenung. “Ya Tuhan ini anak kenapa innocent banget sih mukanya? Aduh bibirnya… apa? Bibir?! Astaga, sadar Hyoin!! Sadar” Hyoin menampar pipinya berulang kali menyadarkan dari lamunan joroknya (?)

“eh? Gwenchana?” Jaejoong malah semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Hyoin. “Ya Ya Ya ngapain lo? Sana-sana deh pergi hus huss huss” hyoin mencoba sok cool dihadapan Jaejoong padahal siapa yang tahu sekarang detak jantungnya berdetak sangat kencang tinggal nunggu meledak (.__.)

Drrrt drrrrt drrrt

From : Hakyung’s Hyung

To : Hyoin aegyo

Isi : Eh? Jaejoong? Mantan kamu itu?! Cieee cieee prikitiwww!!!

Hyoin kesal bukan main dengan balasan sms dari Hakyung, bukannya ngasih advice buat bikin jaejoong pergi ini malah ngegodain. Kedua makhluk ini masih diam dalam kesibukan masing-masing, jaejoong masih asik makan ice creamnya dan hyoin masih ngedumel kesel sendiran hingga akhirnya

BRAK

“AAAAAUWW”

“Mianhamnida”

Seorang wanita menabrak Hyoin hingga keduanya jatuh bersamaan. Beberapa barang belanjaan yang dibawa wanita itu sukses mendarat dimuka Hyoin. Hyoin dan wanita itu yang menabraknya saling pandang. Ah ternyata itu Minyoung, eh kenapa nangis?

“Minyoung-ah, waeyo? Kamu dari mana? Ini bayem astaga…”

“ah anu Hyoin-ah.. aku hem besok aku ceritain deh disekolah! Aku pulang dulu yaa?” Minyoung bangkit berdiri dan meninggalkan Hyoin yang masih terpuruk jatuh di tanah lengkap dengan bayam yang menjadi ‘mahkota’ baru dikepalanya. Jaejoong menghampiri Hyoin dan mengulurkan tanganya “Ireona..” katanya singkat. Hyoin menoleh kearah jaeoong dan mendengus kesal karena menyadari bahawa pria yang menjulurkan tangan untuknya itu sudah mantan pacarnya. “Gomawo..” seperti berbisik hyoin berterima kasih kepada Jaejoong. “apa? Aku tak dengar!!” sambil medekatkan kuping jaejoong ke mulut hyoin. “Ish, aku bilang go.. ehm gomawo” Hyoin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Hohhoho” Jaejoong tertawa layaknya santaclaus dan berjalan pelan, Hyoin mengikutinya dalam diam. Hyoin tersenyum menyadari bahwa barusan adalah percakapan terpanjang yang pernah dia lakukan bersama jaejoong semenjak kejadian “lip lock” itu dan satu hal yang sangat Hyoin senangi adalah jaejoong masih sama seperti dulu, cool! Keduanya berjalan menyusuri trotoar yang ramai dengan pasangan muda-mudi yang sedang berkencan ah karena malam ini malam minggu. Orang-orang yang melihat Jaejoong dan hyoin akan berfikiran mereka adalah pasangan yang sedang bertengkar, jaejoong berjalan didepan sambil asik mengemut ice cream sementara Hyoin berjalan lunglai dibelakang jaejoong dengan muka nestapa. Lagi-lagi hyoin ditabrak oleh seorang pria jangkung dan membuat hyoin terjatuh untuk kedua kalinya.

“aigoo, apa kau tidak punya mata ha? Dari tadi jatuh mulu.. bangun cepat” jaejoong menarik tangan hyoin kasar dan membuat hyoin berdiri lalu memegang pundak hyoin kuat. Hyoin meronta agar dilepaskan namun jaejoong semakin menguatkan pegangannya di pundak hyoin

“kalau kamu ga nurut lihat didepan sana… ada dua orang pria lagi lalu kau akan jatuh lagi. Mau?”

The Next Day

Sungkyunkwan’s School

 

Ketiga cewek ini biasanya pagi-pagi akan bawel ga karuan bercerita tentang kehidupan mereka dihari sabtu-minggu dan yang membuat teman-temannya terheran-heran adalah saat ini ketiga cewek itu hanya duduk berpangku tangan sambil menerawang ke fikiran masing-masing. Ketiganya memiliki ekspresi wajah yang bervariasi, kim hakyung senyam senyum sejak dia datang sampai duduk dibangku dan hal yang berbeda tampak pada Minyoung yang duduk dengan mata sembab dan menunduk saja dari tadi yang lebih aneh ada Hyoin mukanya tidak berekspresi apa-apa seperti sedang di hipnotis. Teman-teman mereka tidak ada yang berani menengur sapa ketiga cewek tadi. Jaejoong masuk kekelas dengan gaya khasnya yang nyeleneh dan mentap heran ketiga cewek itu sama seperti teman-temannya. “mereka kenapa?” tanya jaejoong kepada teman sebangkunya dan hanya dibalas dengan gelengan kepala. Park songsaengnim datang diwaktu yang tepat dan dia menyadari ada yang berbeda dengan situasi kelasnya pagi ini. Park songsaengnim tersenyum kecil melihat tingkah ketiga muridnya itu terutama tingkah Kim Hakyung. Hakyung merasa sedang diperhatikan oleh park songsaengnim malah justru membuatnya tambah salah tingkah dia menjatuhkan kotak pensilnya kelantai hingga isinya berserakan, park songsaengnim berjalan mendekati meja hakyung dan membatu hakyung mengambil isi perkakas kotak pensilnya.. hingga keduanya saling bertatap muka dan criiiiiiing muka hakyung merah padam.

“ah kamsahamnida saem” Hakyung segera membetulkan letak duduknya dan menepuk-nepuk muka merahnya. Hentikan tingkah bodohmu ini hakyung atau dia akan segera menyadarinya, batin hakyung.

“Hem Good Morning class!!” sapa Park songsaengnim lantang dengan senyuman khasnya yang membuat murid-murid perempuan dikelasnya meleleh seperti keju yang dimasukin ke oven (.___.)

“sepertinya ada beberapa dari kita yang sedang tidak ada semangat hari ini..” lirik park songsaengnim kepada tiga cewek barbar itu (haha) dan ketiganya langsung membenarkan posisi duduknya menjadi lebih tegak dan tersenyum canggung

“aku kesini ingin mengumumkan sesuatu untuk kalian”

“karena sebentar lagi musim panas sekolah kita berenca membuat festival” park songsaengnim sangat bersemangat ketika mengumumkannya dan murid-murid pun tak kalah semangat.

“festival ini dinamakan Summer Love Festival” JREEEET Park songsaengnim membuka sebuah poster yang bergambar halaman depan sekolah mereka lengkap dengan bunga-bunga indah yang betebaran dan gambar hati dimana-mana.

“di festival ini akan ada pameran foto, lomba drama dan lomba bernyanyi dari masing-masing kelas dan aku ingin kelas kita merajai podium juara. Bisakah kita??? BISAKAH KITA?” Park songsaengnim berteriak layaknya seorang bapak-bapak yang sedang berkampaye pemilihan gubenur dan murid-murid menjawab dengan tak kalah ributnya “YES WE CAN!!!!” oke ini macam kampanyenya Barack Obama (.___.) murid dan guru yang absurt

Setelah ribut dengan memberi semangat satu sama lain park songsangnim berdeham keras dan membereskan kemejanya yang sedikit berantakan karena terlalu bersemangat teriak dari tadi. “aku akan memutuskan beberapa kandidat yang akan aku kirimkan ke lomba, keputusan ini aku ambil berdasarkan penilaian selama ini kalian dikelas. Aku telah melihat beberapa dari kalian sebetulnya punya bakat namun tidak mempunyai kesempatan”

“Nah, untuk lomba bernyanyi pria aku mengutus Kim jaejoong untuk mewakili kelas kita. Jaejoong-sshi bersedia?” jaejoong terperanjat dengan keputusan park songsaengnim, sudah lama sekali dia tidak bernyanyi didepan publik yah walaupun ini cuman festival sekolah tapi karena ingin membenarkan sesuatu yang salah selama satu tahun ini akhirnya jaejoong memutuskan untuk mengikuti lomba ini.

“bersedia saem” kata jaejoong mantab dan disambut tepuk tangan oleh seluruh murid dikelasnya terkecuali hyoin yang masih diam. Hyoin ingat bahwa terakhir kali dia mendengar jaejoong bernyanyi adalah saat mereka jadian, jaejoong mengungkapkan cintanya kepada hyoin sambil bernyanyi. Itulah saat terakhir hyoin melihat dan mendengar jaejoong bernyanyi.

“Hem, untuk lomba dance… aku sempat bingun disini! Aku tidak pernah melihat kalian menari secara langsung namun dilihat dari segi ‘siapa-yang-paling-pecicilan-didelas’ aku memilih Park Minyoung”

“EH SAYA SAEM???” Minyoung tidak percaya dengan keputusan gurunya satu ini. Menari? Itu tidak mungkin!! “ya kau minyoung.. dikelas ini kau yang paling tidak bisa diam! Aku yakin kamu bisa, aku akan menyewa seorang guru yang akan mengajarkan kamu menari. Tenang saja!” Minyoung tidak bisa menolak pesona seorang Park Yoochun eh salah maksudnya menolak keputusan Park songsaengnim dan hanya menjawab dengan anggukan kepala.

“dan sisanya akan bermain drama… temanya akan aku berikan kepada ketua kelas kita, Shim Changmin tapi.. aku butuh seketaris atau assistan yang bisa membantuku untuk festival ini. Adakah dari kalian yang bersedia menajdi sukarelawan?”

“Hakyung saja, saem” Hyoin berteriak sambil menunjuk hakyung dan dibalas death glare oleh hakyung yang seolah-olah berkata diam-kau-atau-kau-akan-mati

“Hem, hakyung-sshi kau bersedia?” park songsangnim bertanya dengan muka seperti seorang angel. Whoaaaaa ganteng banget!! “Hem maaf saem aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya” hakyung masih mempunyai akal sehat untuk menolak permintaan park songsaengnim padahal mah didalam hatinya udah kesenengan bukan main. Tapi jika dibanyangkan seharian bersama park songsangnim mengurus festival ini yang ada asmanya hakyung kambuh terus-terusan sepanjang hari.

“udah terima aja Hakyung-ah, lagi pula kau punya balkon rumah yang luas diatas rumahmu jadi kita bisa berlatih drama disana”

“betul, kakakmu kan juga punya perusahaan karokean yang tersebar di seoul jadi kita bisa berlatih bernyanyi disana” kata hyoin asal jeplak

“Ah baiklah kalau begitu.. aku bersedia!” jawab Hakyung lemah namun hatinya tersenyum lebar selebar bibir omas *oops

~~~~~~

7days before Summer Love Festival

Hakyung’ home

“hakyung-ah, ini kamu bisa kan nanti jadi penerima tamu di festival sekolah kita?” park songsaengnim dan hakyung sedang duduk berdua dimeja makan rumah hakyung mendiskusikan tentang summer love festival. Karena jarak duduk yang hanya terpaut 15 cm dan bisa dipastikan bahwa hakyung bisa melihat dengan jelas seluk beluk wajah park songsaengnim mulai dari rambutnya… matanya yang syahdu tapi menggoda hidungnya yang mancung bikin iri lalu bibirnya yang HOAAH, hakyung spechless! Menyadari tidak ada jawaban dari hakyung, park songsangnim menghentikan kegiatanya menulis dan menoleh ke arah hakyung dan didapatinya hakyung sedang memandang wajahnya sambil tersenyum ketika hakyung menyadari park songsaengnin sudah melihatnya dia langsung salah tingkah.. “Ehm.. apa saem? Ah iyaa jaejoong emang suaranya bagus kok saem!” hakyung menjawab asal.

HAHAHHAHAHAH park songsaengnim tertawa puas melihat tingkah lucu hakyung dan park songsaengnim refleks mencubit pipi kurus hakyung. “ah, neo jinjja kyeopta” hakyung mati!

“kalian sedang apa?” Hyoin datang mebuyarkan semua adegan romantis antara hakyung dan park songsaengnim. “Anniyo” Hakyung mengelak dan bertingkah seperti orang yang kepergok sedang berciuman. Hyoin dengan masa bodonya duduk disamping park songsaengnim dia ga tau aja kalau hakyung udah kesel banget digangguin kayak gini. “saem, si minyoung nanya kapan guru dancenya dateng! Dia udah nunggu 2 jam yang lalu tau saem! Parah ih parah”. Setelah hyoin berkata seperti itu park songsaengnim segera mengecek ponselnya dan dia nampak menghubungi seseorang. “ah, sepertinya dia telat tapi juntaro sedang dalam perjalanan kok!” “Eh? Juntaro? Orang jepang ya saem?” tanya Hyoin polos. “Bukalah…” Jaejoong menjitak kepala Hyoin (ini anak kapan datengnya?). “ISH SAKIT TAU” hyoin berteriak kesal kepada jaejoong dan jaejoong hanya membalasnya dengan juluran lidah.

“Jeje-ah, kamu udah memutuskan mau nyanyi lagu apa?” park songsaengnim bertanya sambil terus memeriksa lembaran naskah drama kelasnya

“udah saem. Aku pakai lagu yang aku ciptakan sendiri!” jaejoong duduk disebelah hyoin dan megigit sebuah coklat strawberry dihadapan hyoin. Lihat itu lihat! Cara dia menggigit coklatnya dibuat-buat jadi sok seksi ckckck, batin hyoin “Cih..” hyoin hanya memberi tanggapan seperti itu mengenai jawaban jaejoong sementara hakyung matanya sudah berbinar-binar “kamu menciptakan lagu, jaejoong-sshi?! Wah Daebak~”

“judulnya apa Jaejoong-sshi?” tanya Park Songsaengnim

Sebelum menjawab pertanyaan park songsaengnim, jaejoong menoleh kearah Hyoin dan bergumam “For you it’s separation but for me it’s waiting”

~~~~

adeh ini guru lama amat yak datengnya!” Minyoung mengecek jam tanganya berulang kali. Sudah 2 jam dia menunggu kedatangan sang guru dancenya

Drrrt drrrt

From: Hyoin

To: Minyoung

Isi: katanya Park songsaengnim guru dancenya lagi dijalan jadi tunggu sebentar ya J

Haaaah. minyoung hanya bisa menghela nafas membaca isi pesan dari hyoin dia pun hendak memesan segelas hot chocolate lagi untuk menemaninya menunggu sang guru namun saat Minyoung ingin berdiri tiba-tiba seseorang sudah meletakan hot chocolate tepat dimeja minyoung. “maaf atas keterlambatan saya” gumam seorang pria dari belakang minyoung. Ketika minyoung menoleh dia mendapati junsu sang-mantan-pacar sedang tersenyum menatapnya.

“maaf membuatmu kaget.. hem sebaiknya kita duduk dulu” Junsu mempersilahkan minyoung duduk.

“apa kabar?” junsu memulai pembicaraan, minyoung hanya membalasnya dengan senyuman sambil sesekali menyerumput hot chocolatenya.

“kau mungkin kaget kenapa aku yang jadi guru dancemu? Yakan?” minyoung mengangguk cepat seperti anak kucing dan kelakuan minyoung barusan membuat junsu tertawa kecil.

“aku dan yoochun hem maksudku dengan park songsaengnim adalah teman semasa kecil dan kemarin saat aku berbincang-bincang dengannya ternyata dia membutuhkan seorang guru dance dan saat ku tahu siapa muridku langsung ku tawarkan diriku menjadi guru dance” terang junsu panjang

“hem.. jadi maksudnya kamu mau jadi guru dance karena.. aku?” tanya minyoung penasaran

“ha?engga kok.. ih kamu ge-er deh!” junsu tertawa menanggapi pertanyaan minyoung.

“Idih siapa! Tadikan situ yang bilang sendiri. Ih, kalo ga mau gue juga masih bisa cari guru dance yang lain. Iiiih” minyoung tengsin abis diperlakukan seperti itu oleh junsu dan yang ada dia malah sewot abis sekarang dan lagi-lagi junsu tertawa melihat tingkah minyoung.

“aigooo uri gaga-ya masih saja lucu seperti dulu hahahhaha hmmmffffh” junsu menghentikan tawanya saat dilihat raut wajah minyoung berubah. “apa aku salah bicara?”

“berhenti memanggilku seperti itu. Aku sudah bukan si iga yang kau bilang tadi” minyoung berkata serius kepada junsu. Jelas perkataan junsu barusan membuat iga sedih karena ‘gaga’ atau ‘iga’ adalah panggilan ya bisa dibilang panggilan sayang dari junsu ke minyoung. Minyoung yang masih memiliki darah indonesia dari ayahnya punya nama indonesia yaitu Iga dan hanya keluarga minyoung lah yang tau bahkan hakyung dan hyoin pun tak tahu namun junsu berhasil mengetahuinya  karena saat dulu mereka masih berpacaran junsu sering bermain dikamar minyoung dan menemukan kartu kependudukan minyoung dari indonesia. Semenjak itulah junsu memanggilnya ‘gaga’ atau ‘iga’ dan minyoung sangat senang karena itu terdengar sepesial ketika junsu yang mengatakanya ditambah dengan suara lucu milik junsu. Tapi kini setelah 2 tahun berlalu dan disaat minyoung ingin melupakan junsu tapi pria itu malah kembali dan berakting seolah tidak ada yang terjadi dengan 2 tahun belakangan ini membuat hati minyoung sedih lagi.

“hem maaf membuat mood mu down. Aku tidak bermaksud” suara lembut milik junsu malah membuat hati minyoung makin pedih

“ah sudahlah, kita disini untuk membicarakan soal lomba dance di festival sekolahku bukan soal masa lalu” minyoung memberikan penekanan suara saat dia mengucapkan ‘masa lalu’.

“hem baiklah. Kita langsung ketempat latihan saja”

~~~~

“EEEH KENAPA AKU, SAEM? GA MAU AH!!” teriakan hyoin bisa terdengar sampai balkon rumah hakyung. Malam ini semua murid 3-A sedang berkumpul dirumah hakyung untuk latihan Summer Love festival dan suasana semakin memanas karena tinggal 2 hari lagi tapi latihan masih belum mencapai 80%. Untuk drama banyak murid-murid yang masih belum mendapatkan feel mereka walaupun sudah afal text tapi dalam akting mereka masih belum ada penjiwaannya. Lalu lomba menyanyi, jaejoong sejauh ini hanya park songsaengnim yang melihat latihannya alasannya sih karena agar menjadi surprise tapi teman-teman jaejoong tau ini pasti karena jaejoong demam panggung dan kata park songsaengnim suara jaejoong patut diacungi jempol lalu apa masalahnya? Hem outfit atau baju apa yang akan dipakai oleh jaejoong saat tampil. Penampilan juga dinilai diacara tersebut tapi jaejoong mengatakan kalau dia tidak punya jas atau baju rapih ya kalau ada jas kepunyaan ayahnya yang dipakai saat pernikahannya 30tahun lalu (-_-). Park songsaengnim menyuruh hyoin menemani jaejoong membeli baju untuk penampilannya bisa ditebak kan kalau hyoin menolaknya makanya dia berteriak-teriak seperti itu. Berdekatan dengan jaejoong dalam waktu 5 menit saja sudah membuatnya capek karena bertengkar apalagi ini harus menemaninya belanja bisa hancur itu departemen store.

“ih siapa juga yang mau ditemenin ama cewek bawel jutek kayak lo” jaejoong tak kalah sewotnya dari Hyoin

“Ih…. lo tuh ya kalo ngomommmfffh” belum sempat hyoin membalas perkataan jaejoong mulutnya sudah dibekap oleh park songsaengnim
“kalian berdua kalo ga bisa diem juga, saya tarik ke KUA biar dinikahin aja deh” park songsangnim sudah kehabisan kesabaran menghadapi jaejoong dan hyoin

“temani saja jaejoong beli baju, hanya sebentar! Kalian bisa belaja di departemen store milikku dan sebagai hadiah hyoin menemani jaejoong, kamu hyoin juga bisa belanja satu baju. Gimana adilkan?” Junsu memberikan jalan tengah yang cukup menyenangkan. Hyoin memikirkannya sejenak. Baju baru? Wah Lotte Department store kan banyak barang-barang brand it membanyangkannya saja mata hyoin sudah berbinar-binar. “ckckck dasar! Gampang banget dirayu” jaejoong geli sendiri melihat ekspresi hyoin yang berubah 180 derajat setelah mendengar tawaran dari junsu.

Dan disinilah.. Lotte Department store! Jaejoong dan hyoin pergi berbelanja keperluan summer love festival termasuk baju untuk jaejoong manggung. “mau ketoko yang mana nih?” hyoin bertanya kepada jaejoong. “hem ga tau. Terserah kamu deh” mendengar jawaban jaejoong, hyoin mendengus kesal dan memutuskan untuk menghampiri sebuat toko pakaian pesta khusus pria.

“selamat datang ditoko kami. Ada yang bisa saya bantu” sapa seorang penjaga toko tersebut

“hem, saya mencari baju untuk pria ini” hyoin menujuk jaejoong yang tepat  berdiri dibelakangnya

“ah, utuk pacar anda ya? Melihat tubuhnya yang tinggi dan athletis anda sangat cocok datang ke toko kami. Kami menyediakan banyak setelan baju yang cocok untuk pacar anda, nona!” hal yang biasa dilakukan oleh seorang penjaga toko, memuji kostumernya.

“ah dia bukan pacar saya..” jawab hyoin singkat sambil melihat-lihat baju dideretan depannya.

“jadi kalian sudah bertunangan? Wah tidak kusangka padahal kalian masih sangat muda” hyoin keselek mendengar perkataan penjaga toko itu sementara jaejoong hanya bisa tersenyum-senyum simpul.

“nih kamu coba dulu yang ini” hyoin menyerahkan sebuah setelan kepada jaejoong. Tak berapa lama kemudia jaejoong keluar dari kamar pas dan seperti model, body languange jaejoong saat keluar dari kamar pas membuat hyoin tersihir. Tuh kan ganteng! Mati mati mati, hyoin hanya bisa membatin saja. Jaejoong mengenakan kaos putih berbentuk v neck dan sebuah jas hitam ketat yang sangat cocok dibadannya. Ini cocok banget buat jeje, ga ada yang ga cocok! Sempurna! Tiap lekuk tubuhnya, sem-pur-na!, batin hyoin. “gimana?” jaejoong membuyarkan lamunan hyoin. “Ehem.. itu sama sekali ga cocok! Ganti deh ganti..” hyoin menyerahkan sebuah setelan lagi kepada jaejoong “aduh capek deh” walaupun ngedumel jaejoong tetap menuruti kata-kata hyoin.

Setelah kali ini cukup lama menunggu, jaejoong akhirnya keluar juga dan TRIIING! Seperti difilm-film jaejoong keluar dari kamar pas pelan banget kayak diberi efek slowmotion. Kemeja putih ketat plus vest yang melingkar didadanya ditambah jas hitam dan celana panjang hitam sangat pas ditubuh jaejoong. Hyoin kembali tersihir. Spechless, batin hyoin. “Aku terlalu ganteng ya ampe mulut kamu mangap kayak gitu” Jaejoong tertawa terbahak-bahak melihat tingkah hyoin. “idih siapa pula?! Errr” Hyoin mengibas-ibaskan rambutnya menggunakan kertas yang ada ditangannya. “jadi ini gimana?” jaejoong kembali bertanya. “yaudah ambil ajalah, lagian aku capek” hyoin pergi duluan keluar toko untuk menenangkan detak jantungnya yang udah berdebar ga karuan.

Jaejoong keluar dari toko barusan sambil menenteng sebuah tas belanjaaan. “sekarang langsung cari baju buat kamu?” jaejoong menunjuk sebuah toko pakaian khusus perempuan disebrang toko tadi. “hem besok besok aja deh. Aku beneran capek” sebetulnya itu hanya alasan klise hyoin saja, dia benar-benar ga tahan deket jaejoong bukan karena capek karena bertengkar. Ini ga lucu aja kalau jantung hyoin berkerja 2 x lebih cepat dari biasanya kalau dekat dengan jaejoong. Hyoin pun berjalan mendahului jaejoong dan ketika melewati sebuah toko pakaian wanita dan terpana dengan manekin yang bertengger didepan toko tersebut. Boneka manekin itu mengenakan sebuah atasan tak berlengan yang berenda membuat siapa pun yang memakainya jadi lucu ditambah dengan rok mini biru polkadot yang berbentuk unik, hyoin sangat suka dengan baju itu. Jaejoong mengikuti arah pandangan hyoin “kamu mau beli itu?” tanyanya. “eh?engga kok. Udah yuk pulang” hyoin terus berjalan meninggalkan jaejoong yang masih berdiri didepan toko barusan. “Hyo-ya, kamu pulang duluan aja ya” jaejoong berteriak karena hyoin sudah cukup jauh didepannya dan hyoin menoleh. “oke” jawabnya singkat. Ketika melihat hyoin sudah jauh dari jaejoong, jaejoong pun masuk kedalam toko tersebut. “ada yang bisa saya bantu tuan?” tanya penjaga toko tersebut. “bisa tolong bungkuskan baju yang dipakai oleh manekin itu?”

The Day of Summer Love Festival

Sungkyunkwan’s school

“aiigo kyung-ah, ini banner mau ditaruh dimana?” hyoin menenteng-neteng banner bertuliskan Kim Jaejoong, Fiighting!

hem, dimana nih enaknya hyo?! Yang kira-kira diliat ama jaejoong?” hakyung malah bertanya balik ke hyoin.

“kenapa ga hyo aja yang pegang?” tawar minyoung dengan muka innocentnya

“eh?! Kok saya?” kata hyoin sambil menunjuk dirinya

“udah ga ada waktu buat berdebat, cepet pegang bannernya dan nanti diangkat tinggi-tinggi pas jaejoong mau nyanyi. Araso?” hakyung berkata mantab dan diiyakan oleh hyoin.

(Backstage)

Jaejoong mondar mandir dari tadi sambil terus menggosok-gosokan tangannya.” “kamu pasti bisa…” gumamnya pada dirisendiri. Hyoin yang kebetulan lewat melihat tingkah laku jaejoong jadi ikut kasian dan berniat menenangkannya.

“gugup?” tanya hyoin menhapus keheningan diruangan tersebut

“Eh? Ehm engga kok cuman nervous aja dikit?” jawab jaejoong sambil tersenyum

“sama aja kaleee” hyoin duduk diatas meja dekat jaejoong sambil memeluk banner yang tadi dibawanya. Jaejoong melihat banner yang dipengang hyoin “ah kamu yang buat?” tanyanya sambil melihat banner hyoin. “bukanlah! Sudi amat!” jawab hyoin ketus. Jaejoong hanya menghelas nafasnya.

“aku fikir kita bisa memulai lagi dari awal.. ya setidaknya sebagai teman” jaejoong berkata sambil tertunduk. Hyoin jadi merasa tak enak hati dengan ucapak jaejoong barusan.

“sepertinya kamu tidak akan bisa memaafkanku ya, hyo?” jaejoong menatap mata hyoin.

“emang apa yang perlu dimaafin ya?” tanya hyoin polos

“itu tentang.. kisseu” jaejoong mengucapkannya dengan hati-hati

“ah, kenapa kamu yang minta maaf?!” hyoin makin bingung dengan pembicaraan mereka

“ah? Kan kamu marah sama aku karena nyium kamu tanpa izin. Buktinya kamu pergi setelah aku nyium kamu”

“itu.. hem gimana ya? Kan waktu itu aku masih 13 tahun jadi agak ehem malu ya wajar dong kan itu first kiss!” hyoin berkata malu-malu dan jaejoong tertawa.

“jadi waktu itu kamu ngindarin aku karena malu? Bukannya marah?” tanya jaejoong memastikan. Hyoin mengangguk pelan. Refleks jaejoong bangun dari duduknya dan menarik hyoin kedalam pelukannya, sangat erat dan hyoin pun membalas perlakuan jaejoong. Sudah cukup lelah bagi mereka berdua, berpura-pura tidak saling mengenal, saling bersikapp acuh bahkan ngobrol saja jarang selama 4 tahun belakangan dan pelukan ini seperti bentuk pelampiasan perasaan mereka selama ini.

Setelah cukup lama mereka berpelukan jaejoong pun melepas pelukannya dan menatap hyoin lekat. “apa kita masih bisa seperti dulu?” hyoin menunjukan muka seperti orang yang sedang berfikir “nanti ah kalau aku udah liat penampilan kamu!” keduanya pun tertawa terbahak-bahak padahal ga ada yang lucu, mereka hanya mentertawakan tingkah laku mereka yang sudah dibohongi oleh rasa kesalahpahaman selama 4 tahun ini. Jaejoong mendekatkan wajahnya ke wajah hyoin dan meletakan tangannya di leher hyoin, jaejoong menutup matanya dan lebih mendekatkan wajahnya ke hyoin dan..

“YA APA YANG KALIAN LAKUKAN!!?” minyoung kaget dengan apa yang dilihatnya barusan. Jaejoong dan hyoin mau berciuman?! Dunia kiamat! Sementara jaejoong dan hyoin langsung melepaskan pelukan masing-masih.

“ah sudahlah, jaejoong-sshi kamu sekarang harus tampil cepet!” perintah minyoung. Hyoin pun menarik tangan jaejoong “Palli kajja”

~~~~

“omaigat jadi jaejoong dan hyoin balikan? Hoho duo maut itu bersatu kembali! Ckckckck” minyoung bergumam sendiri ketika melewati koridor kelasnya. Dia sudah tampil tadi dan penampilannya sukses, penonton bertepuk tangan riuh bagaimana tidak minyoung menarikan dancenya HyunA change yang dikenal sangat sexy sekaliiiiiiiiiii

“ckckck yang udah punya fanboy banyak sekarang”

“aigooo ngagetin aja” junsu sedang duduk nangkring (?) dijendela kelas 3-a sambil memperhatikan minyoung dari tadi

“hehehe mian” junsu menggaruk-garuk rambutnya yang tak gatal

“hem tadi kamu bilang jaejoong balikan sama hyoin?! Wah daebak~” junsu bertepuk tangan kegirangan diatas jendela (ini junsu apa monyet?)

“apa kita bisa seperti jaejoong dan hyoin?”

“entahlah~” jawab minyoung singkat

“aku tahu mungkin kamu menganggap aku pria brengsek yang pergi dan datang semau hatiku. Aku tidak ingin melakukan pembelaan apapun atas semua yang aku perbuat terhadapmu, gaa-ya. Aku mengerti kenapa sampai sekarang kamu jutek dan kasar sama kamu dan kalau saja Yoochun tidak memberi tahuku tentang lomba dance ini mungkin kita tidak ada pernah berbincang lagi ya?” saat mengucapkan kata-kata itu terlihat mata juncu berkaca-kaca sementara miyoung hanya bisa diam mendengarkan, untuk saat ini dia hanya ingin mendengar suara pria yang dia sayangi selama ini biar bagaimanapun minyoung menyangkal tetap saja kenyataannya dia masih sayang sama junsu.

“aku kaget waktu ngeliat kamu di department store malam itu, oia kenapa kamu lari pas ngeliat aku?” tanya junsu

“eh? Aku? Lari? Em…” minyoung terlihat gelagapan saat menjawab pertanyaan junsu, dia bahkan nampak mengusap-usap tangannya. Saat junsu melihat kebiasaan minyoung yang ditunjukan saat sedang gugup, dia refleks menggenggam tangan minyoung. Minyoung menoleh kearah junsu sejenak mereka berdiam diri. “aku tidak ingin memaksa kamu menerima aku seperti dulu. Bisakah kita menjadi teman untuk saat ini? aku ingin memulai lagi denganmu, mengenal lebih dalam tentangmu, menjagamu lebih dari sebelumnya, membuatmu tertawa dengan tingkah laku-ku, dan membuat kamu percaya sama aku lagi” junsu semakin mengeratkan genggamannya ketangan minyoung. Mata minyoung sudah berkaca-kaca jika saja junsu mengucapkan sepatah kata lagi dijamin tumpah sudah air matanya.

“hem.. junsu-ya gomawo” minyoung mendekati junsu dan Chu~ minyoung mengecup bibir junsu sebentar dan melepasnya. “Eh? Uri gaga-ya sudah besar?” junsu mengejek minyoung sambil menepuk-nepuk kepala minyoung pelan. “ya ya ya diem aja deh dasar Gag Man!!” minyoung memukul-mukul dada bidang junsu hingga membuat tubuh pria itu oleng lalu jatuh dari duduknya dan seketika menubruk tubuh minyoung didepannya. Jarak mereka kini hanya 5cm, junsu menatap mata minyoung tersirat rasa damai dimata minyoung dan junsu senang akan kenyataan ini. junsu mendekatkan bibirnya kearah minyoung da mereka berdua larut dalam kehangatan ciuman mereka.

~~~~~

“ini anak-anak pada kemana sih?” Hakyung nampak mondar mandir dihalaman sekolahnya dan berulang kali mengecek ponselnya. Sudah dari tadi acara Summer Love Festival disekolahnya itu berakhir dengan sukses dan sekarang disaat semua orang membereskan panggung dan peralatan lainnya minyoung dan hyoin tidak nampak batang hidungnya sama sekali. Hyoin menghilang semenjang jaejoong mengakhiri penampilannya begitupula Minyoung dia juga menghilang setelah penampilannya. Hakyung mendengus kesal dengan nasibnya sekarang yang harus membereskan semua peralatan seperti sound system yang beratnya minta ampun tapi sekarang kenyataannya bahwa dia harus mengangkatnya sendiri (emang enak :p).

Dari kejauhan Park songsaengnim melihat aktivitas hakyung dan tergurat senyum simpul dibibirnya. Nampak wajah konyol hakyung yang menahan beratnya alat-alat sound system yang diangkut, park songsaengnim tidak bisa lagi menahan tawanya. Diapun beranjak menuju hakyung. “Mari sini saya bantu..” Park songsaengnim langsung mengambil alih membawa sebuah speaker besar dari tangan hakyung.. “Ah Gomawo Saem” keduanya beriringan bersama membawa speaker itu menuju gudang sekolah. Tidak ada pembicaraan diantara mereka  berdua dan bodohnya mereka selalu melakukan mencuri-pandang satu sama lainnya lalu setelah itu mereka sama-sama tersenyum konyol. setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang keduanya berhasil mengangkat speaker itu sampai dengan selamat dan rahmat sentosa di gudang sekolah. “Whoah akhirnya..” hakyung mengelap kringetnya yang sudah bercucuran dipelipis dahinya. Tiba-tiba saja park songsaengnim mengelap kringat hakyung hanya menggunakan telapak tangannya. “Ah Saem…”. park songsaengnim tersenyum simpul lalu menghentikan aktivitasnya mengelap keringat hakyung dan beranjak keluar dari gudang sekolah saat Park songsaengnim mencapai pintu gudang, hakyung berteriak kencang “SAEM, SARANGHEYO”. Park songsaengnim kaget dan menoleh balik kearah hakyung sementara hakyung bisa dipastikan dia mengeluh dalam hati betapa bodoh dan agresifnya barusan. “Jinjja?” hanya kata itu yang diucapkan oleh park songsaengnim dan hakyung sudah tidak bisa lagi mengucapkan kata-kata. “Hem.. aku akan memberikan jawaban setelah ujian akhir sekolah selesai. Jika kau lulus dengan nilai A maka aku akan mempertimbangkan untuk menerimamu” Park songsaengnim berjalan mendekati hakyung dan mengelus rambut hakyung pelang dan berbisik dengan nada imutnya “hwaiting uri kyung-ah”

6th Mounth Later~

“Horeeeee kita lulus!!!!”

“ah bener-bener ga dipercaya kalo aku bisa lulus dengan nilai B+. Unbelieveble banget deh” jaejoong sok-sokan ngomong bahasa inggris dan dibalas tiju kecil diperut jaejoong oleh hyoin

“yah kalian udah pada lulus, tinggal aku deh yang nyisa disini” minyoung mendengus lemah. Hyoin menghampiri minyoung dan memeluknya “Aigoooo kan masih ada akang juntaro yang akan setia menjemputmu bahkan kalau kamu minta dia untuk nemenin kamu pas lunch time aku rasa no problem buat dia.. secara gitu” hyoin memutuskan kalimatnya dan menengok kearah jaejoong “CEO DEPARTEMNT STORE YA KAAAN?” teriak hyoin jaejoong kompak berdua. “Ah kalian tuh emang pasangan koplak, males banget! Yadong dua-duanya tapi sok innocent! Cih~” minyoung memeletkan lidahnya kearah pasangan hot sejagat raya tahun ini.

“Ye tapi siapa tuh yang ciuman di koridor sekolah sampe ga sadar ada saya lewat” Jaejoong melirik minyoung penuh selidik

“Dih siapa yang ciuman yee kalian berdua tuh yang kalo skinship ga inget temen sebelahnya ga ada pasangan” minyoung tak mau kalah dengan pasangan hyoin dan jaejoong. Sementara hyoin memikirkan cara untuk membalas perkataan minyoung, jaejoong justru memeluknya dari belakang dan menaruh kepala di pundah hyoin sambil menggumam “Kalau udah cinta dunia serasa milik berdua yang lainnya ngontrak trus ngutang pula” ledek jaejoong dan hyoin sambil tertawa terbahak-bahak sementara minyoung hanya memandang kearah pasangan ini seolah-olah berkata kalian-sangat-menjijikan.

“tunggu deh! Hakyung kemana ya? Semenjak pengumumna kelulusan tuh anak langsung ilang” Hyoin menyadari ketidak hadiran Hakyung dicelebration kelulusan mereka bertiga saat ini

“Ah Hyoin onni kau seperti tidak tahu saja.. itu lhoo ‘perjanjian cinta’ mereka kan sudah jatuh tempo saat pengumuman kelulusan” Minyoung tersenyum penuh ledek membayangkan wajah hakyung yang begitu nafsu berlari menuju ruang guru untuk memberi tahu park songsaengnim.

“kalau begitu mari kita intip dia…” hyoin mengusulkan dan di-iya-kan oleh jaejoong

“dasar pasangan yadong” umpat minyoung sambil mengikuti hyoin dan jaejoong dari belakang

~Teacher Room~

“Uh Ah Uh Ah Hoah” hakyung mencoba mengatur nafasnya setelah berlari dari lantai 3 menuju ruang guru yang ada dilantai 1. Dia tidak sabar memberikan hasil ujian akhir sekolahnya kepada park songsaengnim. Kalian masih ingat tentang ucapan Park songsaengnim digudang seokalh 6 bulan yang lalu kan? aku akan memberikan jawaban setelah ujian akhir sekolah selesai. Jika kau lulus dengan nilai A maka aku akan mempertimbangkan untuk menerimamu, hal itulah yang membuat hakyung belajar mati-matian sampai rela berdamai dengan oppanya, heechul demi minta diajarin matematika karena kim heechul selain pengusaha karokean dia juga merangkap guru les matematika (kkkkk :p).

Tapi sesampainya di ruang guru, hakyung merasa heran karena tidak ada tanda-tanda park songsaengnim disana. Hanya ada beberapa guru yang menatapnya keheranan lalu hakyung menghampiri Stella Songsaengnim “Saem, apa kamu melihat Park songsaengnim?” Stella songsaenim nampak berfikir sejenak “Ah.. dia pergi ke gudang sekolah kalau aku tidak salah” tanpa mengucapkan terima kasih kepada Stella Songsaengnim, hakyung langsung ngibirit menuju gudang sekolah.

Setelah berlari-lari lagi menuju gedung sekolah akhirnya hakyung mendapati park songsaengnim sedang berdiri didepan pintu gudang sekolah. Park songsaengnim menyadari keberadaan hakyung dan tersenyum padanya

“Chukae Kim Hakyung” ungkapnya sambil tersenyum

“Ne Gomawo Yoochun O.. op..Oppa” hakyung nampak malu-malu saat mengucapkan ‘Oppa’ park songsaengnim pun nampak malu-malu.

“Kyung-ah…” panggil park songsaengnim

“ne..”

Pyungsaeng gyuhte isseulge..

I’ll be at ur side for a lifetime

Nuhl saranghaeun guhl

Loving you~

Nungwa biga wadi akkyunhjumyuhnsuh

Even while it snows and rains, i’ll cherish you

Nuhreul jikyuhjulge, my love

I’ll Protect you, my love..

Hakyung sudah tidak bisa lagi menahan tangisnya. Dia sungguh terharu dengan nyanyian park songsaengnim dan hakyung pun berlari menuju park songsaengnim dan masuk kedalam pelukannya. Lama mereka berpelukan. Yoochun melepaskan peluukannya “Kyung-ah, Nawa Gyuhrhonhaejullae (will you marry me)” yoochun menatap dalam mata hakyung saat hakyung membuka mulutnya..

“NADO NADO NADOOO” dengan gaya sok imut yang emang imut (?) jaejoong muncul dari semak-semak persembunyian mereka minyoung-hyoin-jaejoong membuat yoochun dan hakyung melepaskan pelukan mereka. Hyoin menjitak kepala jaejoong “ya babo.. bukan nado tapi i do ckck” hyoin geleng-geleng kepala sendiri lihat tingkah kekasihnya itu. “Hakyung onni aku ga ikut-ikutan ya? Ini semua ulah duo yadong ini?” minyoung nampak ketakutan ketika melihat death glare seorang kim hakyung yang mewarisi death glare kim heechul. “tapi, hakyung-ah kamu sangat beruntung park songsaengnim bernyanyi untukmu” hyoin menatap yoochun dengan berbinar-binar karena terpesona oleh suara dari seorang park songsaengnim “Ya Chagiya, kamu ga cukup puas sama aku?” jaejoong menarik pundah hyoin sehingga mereka saling berhadapan sekarang. “Otthoke? Apa ini salahku jika Park songsaengnim begitu menggoda?” dua tanda kasih sayang berupa jitakan hangat menacap dijidat hyoin hadiah dari jaejoong dan hakyung. “Jaejoong-ah, kau bernyanyi dong untuk kekasihmu yang pecicilan sama kekasih orang itu” Hakyung melirik hyoin yang masih nampak kesakitan. Jaejoong mengetes suaranya terlebih dahulu.. “Hyo-ya, jangan pernah berkata pria lain lebih menggoda dari pada aku. Arraso?” kata jaejoong mantab

Jukyeojugo

I want to protect you

Neoui jalmotdwen nappeun beoreutdeulkkajido

Even those bad habits of yours that’s so wrong

Himdeun nal utge mandeuneun geoya

Are what make me laugh during my rough days

Jorn himdeulgetjiman

Altough it will be slightly difficult

Neol SARANGHAE rago maldo hal geoya

I will also say words like “I LOVE YOU”

Hyoin terpaku dengan suara jaejoong. Ya kadang-kadang jaejoong memang punya tingkah laku yang aneh tapi jika sudah bernyanyi seperti ini hyoin akan terhipnotis dengan suara dan pesonanya. Ya memang pesona seorang Kim Jaejoong

“aish, kalian berdua dinyanyiin sama pacarnya masing-masing hari ini. sebel ah” minyoung nampak kesal dan melempar batu-batu kecil dihadapannya

“memangnya Junsu kemana?” tanya Yoochun

“sedang ada urusan bisnis di Jepang” kata Minyoung

“urusan bisnis apa bisnis, hayooo?” goda jaejoong

“minyoung-ah, kau tau bahwa seketaris junsu oppa itu cantik lho” tambah hyoin

“Ihhh…” minyoung makin kesel dibuatnya

“Hey kalian, jangan ganggu uri ga-ya!!” junsu muncul dari balik pohon (tadi semak-semak skg pohon -_-)

“dan kalian berdua..” junsu menunjuk kearah jaejoong-hyoin “aku juga punya hadiah untuk uri jagiya”

“Hey Park Minyoung, listen!”

Nae sarangi negero ga

My love looks for you

neol gieokhae naegero wa

I will remember you come back to me

sumgyeowatdeon naui gieok soge

Hidden in my memory

jikyeowatdeon naldeul

Guarded in my heart

neomu meon gotman boji marajwo

Don’t look too far

naui jari eonjena yeongwontorok

(Your) place in my heart is always and forever

“aigoo junsu-yaaaa” minyoung berlari menghampiri junsu dan masuk kedalam pelukannya

“Bogoshipeo chagiya..” bisik junsu ditelinga minyoung

“ASTAGA KETIGA PRIA INI MEMANG MENGGODA~~~ KYAAAA KYAAAAA!!!” teriak Hakyung, minyoung dan hyoin bersamaan dan membuat kekasih mereka tersentak kaget namun sesaat kemudan ketiga pasangan ini sudah larut dalam pelukan kasih sayang.

END

Leave a comment